JAKARTA (Arrahmah.com) – Hijrah menjadi momentum bagi masyarakat muslim untuk menjalani kehidupan yang baik. Berpindah dari kehidupan tidak baik menjadi lebih baik. Berpindah dari perilaku tidak jujur menjadi jujur dan antikorupsi. Menteri Agama Suryadharma Ali mengemukakan hal itu di Masjid Istiqlal Jakarta, Selasa (5/11/2013), pada peringatan tahun baru Islam1435 Hijriyah.
Suryadharma Ali menambahkan dalam konteks kekinian, tentu hijrah yang berarti pindah tempat atau meninggalkan tempat menuju tempat lain seperti yang terjadi pada masa Rasulullah shallalahu alaihi wasallam tidak perlu dilakukan.
Makna hijrah di masa kini adalah hijrah mental, perilaku dan kondisi yang lebih baik. Hjrah dari perilaku yang kurang baik ke perilaku yang lebih baik dari perilaku yang hanya mementingkan diri sendiri kepada perilaku yang peduli terhadap orang lain. Dari perilaku kehidupan bebas nilai kepada kehidupan yang terikat dengan nilai-nilai agama dan akhlakul karimah.
“Dari perilaku korupsi kepada perilaku jujur dan anti korupsi. Di samping itu, hijrah juga dapat dimaknai berpindah dari kondisi hidup yang penuh kemiskinan kepada kondisi hidup yang layak dan sejahtera,: kata Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan ini.
Peristiwa hijrah mengandung nilai perubahan. Nabi Muhammad saw dan sahabatnya tidak hanya berpindah secara domisili, namun secara ruhani berpindah dari tempat gelap menuju ke tempat yang dipenuhi dengan cahaya yang diistilahkan dengan minadhulumati ilannur yaitu berpindah dari kebodohan, sifat primitif, saling bermusuhan, dan tidak manusiawi menuju kepada masyarakat yang beradab, pintar, mencintai perdamaian, dan lebih manusiawi.
Suryadhama mengajak peralihan tahun ini sebagai momen untuk melihat kembali catatan yang mewarnai perjalanan hidup masa lalu, dengan melakukan renungan atas apa yang telah kita perbuat. menggunakan kesempatan ini untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas hidup di dunia dan akhirat, dengan bercermin kepada nilai-nilai dan semangat hjrah dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat.
“Marilah kita renungkan, hijrah Rasulullah saw telah membawa umat Islam yang ketika masih berada di Makkah selama 13 tahun dan selalu diperangi kaum kafir Quraisy dalam keadaan tidak memiliki kekuatan apa-apa, menjadi umat yang kuat dan mulia,” paparnya.
(hrpelita/arrahmah.com)