STOCKHOLM (Arrahmah.id) — Viral sebuah video yang memperlihatkan pria imigran Irak pelaku pembakaran Al Quran di Swedia yang ketakutan karena merasa hidupnya terancam dibunuh.
Dilansir Orient News (4/7/2023), Salwan Momika, pelaku pembakaran Al Quran di hari raya Idul Adha di depan Masjid Pusat Stockholm, mengatakan bahwa kini hidupnya diancam dibunuh oleh berbagai pihak. Ancaman itu membuatnya ketakutan dan membuatnya tidak bisa tidur.
Dalam percakapan daring bersama kelompoknya yang disiarkan langsung di media sosial, pengungsi Irak itu tampak pucat dan gemetaran seperti orang yang sedang diburu.
Dia juga mengeluhkan kegagalan pemerintah Swedia untuk melindunginya dan menyerukan ada pihak-pihak yang melindunginya dari “Muslim yang marah”.
Momika menyebutkan telah banyak pesan ancaman pembunuhan kepadanya dalam beberapa hari terakhir. Bahkan beberapa kalangan pemuda Muslim sudah ada yang datang ke tempat dia tinggal. Sehingga dia sekarang harus berpindah-pindah.
Dalam klip video itu, Momika meminta bantuan pengikutnya agar mendorong polisi Swedia melindunginya.
Dalam beberapa hari terakhir, aksi Momika itu telah membuat marah dunia internasional, khususnya umat Islam dan dunia Arab.
Uni Eropa sendiri telah menyatakan penolakan keras terhadap tindakan itu, mengingat hal itu sangat agresif, tidak sopan, dan provokatif.
“Pembakaran Al Qur’an tidak dapat diterima dan tidak sopan.Kami menyerukepada semua orang untuk tetap tenang dan menahan diri dan tidak melancarkan serangan ke gedung-gedung diplomatik, setelah kedutaan Swedia di Bagdad diserbu oleh demonstran,” ujar Nabila Masrali, juru bicara resmi untuk urusan luar negeri dan kebijakan keamanan Uni Eropa.
Masrali menegaskan bahwa perilaku ini sama sekali tidak mencerminkan pendapat Uni Eropa. Dia menyayangkan tindakan seperti itu terjadi pada perayaan Idul Adha umat Islam. Dia juga menambahkan bahwa Uni Eropa membela kebebasan agama dan kepercayaan. (hanoum/arrahmah.d)
https://www.tiktok.com/@orientnewsar/video/7251591516454571270