KABUL (Arrahmah.com) – Sebuah pertempuran sengit akhir pekan lalu terjadi di Provinsi Baghlan Afghanistan utara, antara mujahidin Afghanistan dan mantan sekutu mereka Hezb-i-Islami dan disinyalir menewaskan lebih dari 50 mujahid, seperti dilansir Time.com Senin (8/3).
Dan perseteruan antara dua kelompok yang sama-sama pernah memerangi Uni Soviet tahun 1980-an ini membuat Presiden Afganistan Hamid Karzai senang dan menganggapnya sebagai sebuah anugerah, karena akan membantunya untuk melancarkan agenda perang melawan teror buatan Amerika Serikat.
Baku hantam itu terjadi pada akhir pekan lalu, tepatnya pada hari Sabtu. Dan ketika Hezb-i-Islami menyadari bahwa mujahidin Afghanistan telah mengepung, mereka menyatakan bahwa mereka sekarang memihak untuk bergabung dengan pemerintah dan meminta segera dikirim bantuan.
Pembelotan lebih dari seratus anggota Hezb-i-Islami ini dinilai merupakan kesempatan yang sangat menguntungkan pemerintah Karzai dan pasukan NATO, yang telah kalah di wilayah di utara. Insiden ini juga dinyatakan sebagai sebuah jawaban atas teka-teki mengenai rekonsiliasi Kabul-NATO dengan Taliban dan kelompok-kelompok lainnya yang anti-AS. (althaf/times/arrahmah.com)