BAGHDAD (Arrahmah.com) – Irak mengatakan, pada Sabtu (18/2/2012), pihaknya telah memperkuat keamanan di sepanjang perbatasan Suriah untuk mencegah penyelundupan senjata, setelah muncul laporan bahwa orang-orang senjata dari Irak menyeberang ke Suriah.
Pemerintah Irak khawatir kerusuhan di Suriah, yang sudah hampir satu tahun, dapat meluas serta melintasi perbatasan serta mengganggu keseimbangan sendiri sektarian yang rapuh.
Irak mengkhawatirkan jatuhnya Assad, yang berasal dari sekte minoritas Syiah, akan mengantarkan kelompok-kelokmpok Sunni garis keras berkuasa, perubahan yang bisa mengancam dominasi Syiah Irak yang baru diperoleh sejak invasi pimpinan AS 2003.
James Clapper, Direktur Intelijen Nasional AS, mengatakan kepada Komite Angkatan Bersenjata Senat pekan ini bahwa al Qaeda di Irak, yang memiliki keyakinan Sunni garis keras, mungkin berada di balik pemboman di Damaskus dan kota kedua Suriah, Aleppo.
Tuduhan itu terjadi saat para pejabat Irak dan para pedagang senjata melaporkan masuknya senjata dan gerilyawan Muslim Sunni ke Suriah. Pemimpin Al Qaeda, Syaikh Ayman al Zawahri, telah mendukung pemberontakan melawan Assad, yang menewaskan lebih dari 5.000 orang, menurut PBB. (althaf/arrahmah.com)