Rabu malam (19/12) kemarin, para petugas kepolisian Australia berhadapan dengan para demonstran penentang pembangunan sekolah Islam di Sidney. Para demonstran itu juga mengancam akan menyerang para pelajar dan keluarga mereka jika rencana pembangunan sekolah itu tetap dilanjutkan.
Sekitar 1000 penduduk Camden ikut andil dalam demontrasi itu. Akan tetapi para petugas mencegah mereka masuk ke lokasi pembangunan sekolah di kota kecil Camden, tapi 200 orang dipaksa menunggu diluar karena gedung mencapai kapasitasnya.
Tayangan televisi menunjukkan penduduk memohon kepada polisi dan petugas dewan kota setelah diberitahu mereka tidak boleh masuk.
Para demontran mengatakan lewat sebuah radio lokal,”Jika pemerintah menyetujui pembangunan itu, maka 30 oranga Autralia akan menyerang setiap Muslim yang mereka temui”.
Kemarahan penduduk Camden meningkat setelah sebuah oraganisasi Islam Jam’iyah Al Qur’aniyah berencana hendak membangun sebuah sekolah yang menampung 1200 pelajar.
Pada bulan lalu para demontran telah meletakkan dua kepala babi di pondasi-pondasi bangunan dan mengibarkan bendara Australia di lokasi tersebut.
Salah seorang demonstran bertariak kepada petugas, ”Biarkan kami masuk wahai Muhammad! Kamu mulai memimpin kota kami!”.
Sebagaimana diketahui, umat Islam hidup di Australia sejak 200 tahun yang lalu. Hingga kini jumlah muslim mencapai 280 jiwa. Mayoritas, mereka hidup di Sidney dan Melbourne. Sedangkan jumlah total penduduk Autralia sebanyak 21 juta jiwa.
Pembangunan sekolah untuk 1200 siswa yang diusulkan itu telah menimbulkan ketegangan di kota Camden. Bulan lalu, dua kepala babi ditempelkan ke ujung tonggak besi di lokasi tersebut dan memicu tuduhan kemunafikan dari kalangan Muslim dan kelompok HAM. Mereka tahu betul, bagi kaum Muslim, babi dianggap sesuatu yang haram.
Sumber: Hidayatullah