RIYADH (Arrahmah.com) – Seorang mantan imam Masjidil Haram di Mekah dihentikan saat dia akan naik pesawat untuk melakukan perjalanan dari Riyadh ke London, Inggris, pada Rabu (18/12/2013).
Syaikh Adel Al-Kalbani telah menjalankan shalat Zuhur dan Ashar berjamaah sebelum pemberitahuan keberangkatan di terminal keberangkatan Bandara Internasional King Khaled.
“Saya dihentikan di pintu pesawat dan diberitahu bahwa pihak berwenang menerima pesan dari Kedutaan Besar Inggris yang mengatakan bahwa saya tidak diizinkan untuk masuk ke Inggris,” kata Syaikh Al-Kalbani kepada Arab News.
Dia telah merencanakan untuk mengunjungi komunitas Muslim Inggris.
Dia mengatakan bahwa dia menerima visa sebelum musim haji (bulan Oktober) dari Kedutaan Besar Inggris di Saudi Arabia, dalam waktu dua minggu dari pengajuan permohonannya.
Kedutaan Inggris tidak menjelaskan mengapa dia ditolak masuk ke Inggris.
“Saya tidak benar-benar tahu mengapa mereka menolak saya masuk. Saya berada di Inggris sekitar empat tahun yang lalu dan negara-negara lainnya,” katanya.
Syaikh Al-Kalbani mengatakan dia mengunjungi Amerika Serikat pada pertengahan 1990-an.
Dia mengatakan komunitas Muslim Inggris telah mengatur serangkaian acara di mana dia bisa berbicara dan bertemu orang-orang di berbagai kota di Inggris, termasuk London.
Penyelenggara acara menyebut serangkaian acara tersebut dengan “Qibla Tour”, di mana Syaikh Al-Kalbani menjadi tokoh diantara Imam Masjid Qiblatain, Syaikh Mahmoud Khalil Al-Qari dan ulama Islam yang dihormati lainnya di lebih dari 16 acara di 17 kota di seluruh Inggris, Wales, Skotlandia dan Irlandia.
Pihak penyelenggara berharap perjalanan itu akan menjadi kesempatan bagi ribuan Umat Islam Inggris untuk dapat bertemu dan mendapatkan manfaat dari para tokoh tersebut melalui pembacaan Al-Qur’an, kuliah yang diterjemahkan dan penggalangan dana untuk penderitaan umat di seluruh dunia.
“Saya diberitahu bahwa ulama-ulama Muslim lainnya juga telah ditolak masuk dan visa mereka telah dibatalkan. Firasat saya adalah bahwa mereka tidak ingin melihat saya berinteraksi dengan komunitas Muslim di sana,” katanya kepada Arab News.
Sementara itu, diketahui bahwa para komentator sayap kanan Kristen di Inggris telah dibuat ketar-ketir menanggapi Syaikh Al-Kalbani atas pandangannya tentang kesesatan syi’ah dan tentang tidak diperbolehkannya membangun gereja di Jazirah Arab. (banan/arrahmah.com)