JAKARTA (Arrahmah.com) – Ketua Forum Aktivis Syariat Islam (FAKSI), Muhammad Fachry menuturkan bahwa kekhawatiran terhadap dukungan kepada Abu Bakar al Baghdadi terlalu berlebihan.
“Dukungan itu sebagai simpati dukungan kaum muslimin di sini saja, ini fans club saja,” kata pemimpin redaksi al-Mustaqbal.net yang juga aktif di Forum Aktivis Syariat Islam (FAKSI) ini seperti dilansir dari Majalah GATRA edisi 7-13 Agustus 2014.
Bahkan Koran Tempo terbitan hari ini Selasa 12 Agustus 2014 Fachri membantah dirinya berafiliasi atau mendukung Daulah Islamiyah pimpinan Al Baghdadi. Pada berita berjudul “Disispi brosur ayam goreng, “Al-Mustaqbal” kupas IS” di kolom 5 tertulis, “Ketika diminta konfirmasi Fachri membantah berafiliasi atau mendukung IS.”
Selanjutnya Koran Tempo menulis, “Menurut dia kemunculan Al Mustaqbal dalam sejumlah pertemuan para pendukung IS karena majalah ini bebas diakses dan dicetak siapapun. “Majalah ini bisa diunduh lewat internet secara gratis,” ujarnya kemarin.”
Kicep
Hemm, semua pendukung daulah, “sumbu pendek” pada kicep, diam, bisu, bahkan melakukan dosa besar, berdusta. Baru mendapatkan serangan serentak dari media massa nasional, belum lagi mereka menghadapi peluru dan roket-roket Zionis Yahudi seperti anak-anak Gaza, Palestina. Lebih bernyali anak-anak Palestina tentunya, yang pejuang-pejuang mereka selalu dibahas oleh kaum takfir dengan pertanyaan “mati kafir atau muslim?”.
Hemm, pantauan arrahmah.com terhadap akun-akun yang mudah mulut dan lidah mereka mengucapkan kafir, musyrik, munafik, thaghut kepada kaum Muslimin bahkan mujahidin tampaak “loyo”, kurang darah bukan karena dibunuh, tapi taqiyah gaya Syiah. Asli memalukan dan mempermalukan ajaran Islam dakwah tauhid dan jihad.
Hemm, bukankah agama Islam melarang berdusta? Bukankan ajaran tauhid mengajarkan pengikutnya untuk Idzharuddin, memunculkan Iman Islam di hadapan siapapun?
Nampaknya hampir benar sinyalemen seorang aktifis pergerakan yang menyebut bahwa ulah supporter atau tepatnya fans club daulah atau ISIS hanya untuk mencari sensasi dan polularitas. Wallahu A’lam. (samirmusa/arrahmah.com)