BANGKOK (arrahmah) – Satu helikopter militer Thailand Jum’at jatuh di suatu hutan di wilayah selatan yang bergolak, mengakibatkan seluruh awaknya yang berjumlah 10 orang tewas.
Helikopter jenis Bell UH-1H – yang berpenumpang enam pakar forensik, dua pilot dan dua mekanis itu – mengalami kesulitan mesin di provinsi selatan Yala, kata Kolonel Thanathip Sawangsang.
“Pilot berusaha melakukan pendaratan darurat, namun helikopter menabrak pepohonan dan jatuh, menewaskan seluruh penumpangnya,” katanya kepada Reuters.
Pesawat terbang era Perang Vietnam itu sedang membawa tim forensik ke tempat di mana terjadi pertempuran antara Mujahidin dan pasukan keamanan pemerintah pada Jum’at pagi di Yala, salah satu dari empat provinsi paling selatan Thailand di mana 3.000 orang telah tewas sejak pemberontakan pada 2004.
Tingkat kekerasan di wilayah yang mayoritas dihuni ummat Muslim, yang dulunya adalah kesultanan merdeka sampai dianeksasi oleh Thailand yang berpenduduk mayoritas Budha seabad lalu itu, semakin menyusut sejak tentara tambahan dikirimkan ke sana setelah panglima militer baru mengambil-alih komando pada Oktober.
Pengamat Pedalaman Selatan, suatu kelompok pemikir pada satu universitas Pattani yang menyusun laporan-laporan media harian mengenai serangan-serangan itu, mengatakan bahwa kematian tersebut ada kaitannya dengan merosotnya korban tewas menjadi 19 orang pada bulan Mei dari 32 orang pada April. [rtr/ant]