BAMAKO (Arrahmah.id) — Helikopter militer Mali jatuh di sebuah perumahan di di distrik Missabougou, ibu kota Bamako, Mali. Tak berselang lama tiga serangan bom meledak di kamp militer Mali dan bandara di kota Savare. Tak kurang 9 orang tewas dan 60 lainnya terluka.
“Sekitar pukul 1:10 siang, sebuah helikopter serang angkatan bersenjata Mali, yang kembali dari misi memburu jihadis, jatuh di daerah pemukiman Bamako”, kata Staf Umum Angkatan Bersenjata dalam sebuah pernyataan dilansir dari AFP (22/4/2023).
Militer Mali tidak memberikan penjelasan rinci tentang operasi itu, tetapi pejabat lokal mengatakan ada sebuah serangan penyergapan terhadap helikopter terjadi pada Sabtu pagi.
Sedangkan tiga ledakan bom yang mengguncang Mali terjadi pada pagi hari.
“Kami mendengar suara tembakan. Benar-benar kebingungan,” kata Ousmane Diallo, seorang penduduk desa di daerah itu, kepada AP.
Sebelumnya pada hari Sabtu (22/4), pemerintah mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dibacakan di televisi nasional bahwa “serangan teroris” telah dihentikan oleh tentara di Savare.
“Tiga kendaraan berisi bahan peledak dihancurkan oleh tembakan pesawat tak berawak tentara,” kata pernyataan itu, tanpa memberikan rincian lebih lanjut tentang jumlah korban.
Sebelumnya, kepala staf angkatan bersenjata Mali, presiden sementara Omar Traore, dan tiga orang lainnya tewas dalam penyergapan, kata pemerintah Kamis.
Serangan itu terjadi di bagian pedesaan negara itu di wilayah Culicoro di Mali barat daya, kata pernyataan itu, tetapi tidak memberikan rincian kapan serangan itu terjadi atau siapa yang bertanggung jawab.
Sopir yang menemani delegasi masih hilang, tambahnya.
Mali adalah salah satu negara Afrika Barat yang berperang dengan kelompok bersenjata selama satu dekade terakhir. (hanoum/arrahmah.id)