TEL AVIV (Arrahmah.id) – Penyebab jatuhnya sebuah helikopter militer di lepas pantai Haifa di “Israel” utara masih belum diketahui, kata seorang juru bicara militer pada Selasa (4/1/2022) dan dilaporkan oleh Anadolu News Agency.
Dua pilot tewas pada Senin ketika sebuah helikopter Angkatan Laut jatuh di lepas pantai Haifa pada Senin. Anggota kru lainnya terluka.
Juru bicara Angkatan Darat, Ran Kochav, mengesampingkan bahwa kecelakaan itu disebabkan oleh serangan, dengan alasan bahwa kemungkinan serangan elektronik juga lemah.
“Belum jelas apakah penyebabnya adalah kesalahan manusia atau kesalahan teknis,” kata Kochav kepada radio lokal FM 103.
“Bahkan sampai saat ini kami belum mengetahui jawaban atas pertanyaan tersebut, kami berada di awal penyelidikan dan semua arah terbuka. Yang pasti saya tidak tahu jawaban atas hal-hal tersebut,” katanya.
Juru bicara militer mencatat bahwa helikopter “jatuh ke air tanpa kontak sebelumnya.” Dia menunjukkan bahwa pilot tidak punya waktu untuk mengirim sinyal marabahaya.
Menanggapi pertanyaan tentang apakah kecelakaan itu disebabkan oleh serangan, Kochav mengatakan: “Ada banyak laporan kemarin, kebanyakan tidak benar, kami tidak percaya bahwa ini adalah serangan teroris.”
“Kami berada di awal penyelidikan dan, untungnya, salah satu anggota kru, yang merupakan perwira Angkatan Laut, masih hidup, saya yakin setelah dia pulih, kami dapat memahami apa yang terjadi,” kata Kochav.
Menurut Perusahaan Penyiaran “Israel” resmi, helikopter telah digunakan di Angkatan Udara selama lebih dari 25 tahun. (haninmazaya/arrahmah.id)