KABUL (Arrahmah.com) – Tokoh veteran perang Afghanistan, Gulbuddin Hekmatyar, menyebut pembicaraan damai Taliban – Afghanistan di Qatar telah gagal (4/3/2021). Ia bahkan menuntut agar para tahanan dipindahkan ke negara lain.
Hal itu ia sampaikan dalam konferensi pers di markas partainya di ibu kota Kabul. Di mana Hekmatyar menyalahkan pemerintah Afghanistan karena sengaja memperpanjang masalah tersebut dan tidak segera membebaskan tahanan yang terkait dengan partainya Hezb e Islami.
Dia mengatakan telah berbagi pandangannya itu dengan juru perdamaian Amerika Serikat (AS) terkemuka yang berkunjung, Zalmay Khalilzad.
Hekmatyar tidak mengusulkan tempat alternatif, akan tetapi sebelumnya dia telah menyarankan agar Turki sebagai alternatif untuk menjadi tuan rumah. Ia menilai Turki cocok untuk menjadi medium dalam pembicaraan perdamaian.
“Saya sudah memberikan ultimatum 10 hari ke Arg (Istana Kepresidenan). Tidak ada alasan tersisa. Tapi jika tidak memenuhi tuntutan kami, kami akan mulai protes di Kabul,” kata Hekmatyar dilansir dari Anadolu Agency, Jumat (5/3).
Hekmatyar, selaku pihak yang menandatangani kesepakatan damai dengan Presiden Ashraf Ghani pada 2016, mengatakan pemerintah belum memenuhi janjinya. Seperti pembebasan afiliasi partai dan memasukkan mereka ke dalam pemerintahan.
Dia memperingatkan akan mengelilingi istana kepresidenan jika tuntutannya tidak dipenuhi. Hekmatyar menambahkan bahwa beberapa elemen di pemerintahan bersikukuh untuk menyabotase kesepakatan damai AS-Taliban.
Tahun lalu, Hekmatyar mengumumkan kesediaan untuk bergandengan tangan dengan Taliban untuk mengatasi krisis yang dihadapi negara yang sedang dilanda perang itu (Hanoum/arrahmah.com)