KABUL (Arrahmah.com) – Berita heboh diberitakan berbagai media internasional bahwa Rektor baru Universitas Kabul yang dipilih Taliban, Ashraf Ghairat, melarang perempuan belajar dan bekerja di salah satu kampus ternama Afghanistan tersebut.
Berbagai media mengutip kicauan akun Twitter yang katanya milik Ghairat yang menuturkan perempuan tidak lagi diizinkan masuk lingkungan Universitas Kabul baik sebagai mahasiswa maupun pengajar.
“Wahai warga semua, saya berikan janji saya sebagai rektor Universitas Kabul: selama lingkungan Islami yang nyata tidak tersedia bagi semua orang, perempuan tidak akan diizinkan untuk datang ke universitas atau bekerja. Islam prioritas utama,” tulis sebuah cuitan di Twitter, dikutip dari New York Times (29/9/2021).
Namun isu ini segera dibatah oleh pihak Universitas Kabul.
Dalam akun resmi Facebook mereka (28/9), Universitas Kabul menyatakan bahwa Rektor Ashraf Ghairat sama sekali tidak memiliki akun Twitter. Dipastikan itu adalah akun palsu yang mengatasnamakan Ghairat.
Universitas Kabul meminta semua media lokal dan internasional yang menginginkan informasi terkait mereka agar mengakses akun resmi universitas. (hanoum/arrahmah.com)