Ahli purbakala pemerintah Israel, Yuval Baruch mengatakan sebuah kamar ibadah kaum Muslim telah ditemukan di bawah jalan mendaki ke tempat-tempat suci kaum Muslim di Yerusalem. Pengungkapan ini menimbulkan kehebohan baru mengenai penggalian yang dilakukan Israel di tempat itu.
Dalam tulisan di website pemerintah Israel, Baruch mengatakan kamar ibadah kaum Muslim itu ditemukan pada tahun 2004 ketika jalan menanjak menuju Masjid Al-Aqsa runtuh.
Menurutnya, kamar itu boleh jadi adalah bagian dari sekolah Muslim purbakala. Surat kabar Israel Yediot Aharonot mengatakan kamar itu diperkirakan ada sejak abad ke-11.
Saat dihubungi kantor berita AS Associated Press kemarin, Baruch mengatakan, penemuan itu baru dirilis tiga tahun kemudian.
“Kami masih harus meneliti penemuan lain di sekitar kamar tersebut sebelum memastikan kegunaan atau kapan ruangan itu dibangun,” jelasnya. Baruch menduga, ruangan tersebut berasal dari masa Shalahuddin Al Ayyubi (1138-1193).
Direktur kelompok WAQF Islam, Adnan Husseini yang mengawasi tempat-tempat suci Islam di Yerusalem mengeritik Israel karena tidak memberitahu pihak Muslim yang berwenang mengenai temuan itu.
Penggalian yang dilakukan Israel di sepanjang jalan tanjakan menuju Al-Aqsa itu terus mencetuskan protes dari kaum Muslim. Para pemuka Muslim khawatir penggalian tersebut merusak fondasi Masjid al-Aqsa. Meski demikian, Israel tak menghiraukan protes kaum Muslim seluruh dunia. [voa/cha/hid.com]