WASHINGTON (Arrahmah.id) — Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Marco Rubio menghebohkan publik ketika muncul di Fox News kemarin dengan tanda salib di dahinya. Meski awalnya penampilannya tampak aneh, kini ada penjelasannya.
Dilansir Telegraph (6/3/2025), tradisi Kristen mengamanatkan bahwa pada “Rabu Abu,” seorang pendeta menaburkan abu di kepala umat beriman atau membuat tanda salib di dahi mereka dengan abu.
Dalam tradisi Kristen, percikan abu menandakan pertobatan dan kesiapan untuk kehidupan baru, demikian dilaporkan Telegraph.
Orang tua Marco Rubio berimigrasi dari Kuba ke Amerika Serikat pada tahun 1956, dua tahun sebelum Fidel Castro berkuasa. Mereka segera bergabung dengan Gereja Mormon.
Media Katolik di AS melaporkan bahwa mereka kemudian meninggalkan Gereja Mormon atas desakan putra mereka dan kembali ke Katolik.
Rubio dikonfirmasi dan menikah di Gereja Katolik, tetapi kemudian menjadi anggota gereja Evangelis bersama istrinya.
Sebaliknya, dalam penampilannya, Rubio menegaskan kembali bahwa pemerintahan Trump ingin mengakhiri perang di Ukraina.
“Kami beruntung dan mendapat hak istimewa memiliki presiden yang ingin, jika mungkin, mengakhiri konflik yang telah menelan biaya miliaran dolar dan ratusan ribu nyawa,” kata Rubio.
Ia mengatakan Gedung Putih akan terus melakukan diplomasi dengan Rusia dan Ukraina untuk mempelajari tuntutan mereka dan berharap menjembatani kesenjangan kedua negara untuk mengakhiri perang (hanoum/arrahmah.id)