KIEV (Arrahmah.id) — Sebuah video viral di sejumlah platform media sosial, di mana seorang tentara mengolok-olok dan menghina kitab suci kaum muslimin, Al Quran.
Dalam video berdurasi 4 menit 54 detik, prajurit yang dituduh merupakan militer Ukraina itu sempat menerima paket dalam plastik yang isinya adalah daging babi. Ia kemudian mengiris daging babi tersebut dengan Al Quran sebagai alasnya. Tak hanya itu, prajurit biadab itu juga membakar Al Quran dengan memasukkannya ke tumpukan kayu bakar.
Tindakan laknat ini membuat Rusia dan Ukraina saling tuding.
Dilansir Ukraina World congress (17/3/2023), Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina, Oleg Nikolenko, menyatakan bahwa aksi menghina kitab suci umat Islam adalah propaganda militer Rusia.
Nikolenko menegaskan jika hal itu sengaja dibuat oleh militer Rusia, dengan menjadikan tentara Ukraina sebagai kambing hitam.
“Peringatan video palsu! Rusia membuat klip dengan orang tak dikenal yang mengaku sebagai tentara Ukraina memotong daging babi di atas Al Qur’an dan membakar halaman-halamannya,” ujar Nikolenko.
“Mereka berbicara bahasa Ukraina yang rusak dan menggunakan pisau tentara Rusia. Rusia harus dikutuk karena menghina Islam dalam upaya untuk mendiskreditkan Ukraina,” katanya.
Dalam sebuah pernyataan di Facebook, Angkatan Bersenjata Ukraina pun mengatakan video yang direkayasa ini adalah satu lagi upaya untuk mendiskreditkan Ukraina, membangkitkan kemarahan kaum muslimin, dan memotivasi Muslim Rusia untuk berperang ke Ukraina.
“Kami secara resmi menekankan sekali lagi bahwa fakta-fakta seperti itu tidak mungkin terjadi di Angkatan Bersenjata [Ukraina] karena mempertahankan Ukraina dan berperang melawan penjajah dalam pasukan kami adalah orang-orang dari berbagai asal etnis dan pengakuan,” bunyi pernyataan itu.
Said Ismagilov, Mufti UMMA, Administrasi Spiritual Muslim Ukraina, yang meninggalkan jabatannya pada musim panas 2022 dan menjadi paramedis Ukriana ikut membantah tuduhan itu.
“Rusia membuat video palsu tentang tentara Angkatan Bersenjata Ukraina yang mengiris lemak babi di Al Quran dan membakar Al-Quran di api,” katanya, dolansir Yahoo (17/3).
Dia menambahkan bahwa dalam video tersebut, pelaku menggunakan kosakata dan bahasa Ukraina dengan buruk serta tidak pernah digunakan oleh orang Ukraina.
Selain melafalkan bahasa Ukraina dengan buruk, Ismail juga menyebutkan bahwa pisau yang digunakan pelaku merupakan pisau penerjun payung yang dibeli Rusia untuk unit khusus Akhmat.
Namun di sisi lain, pemimpin Republik Chechnya, Ramzan Kadyrov, marah besar setelah mengetahui tindakan yang diduga tentara Ukraina menghina Al Quran dan Islam.
Kadyrov berjanji akan menghukum tentara Ukraina yang lancang itu.
“Saya tidak akan menyia-nyiakan upaya dan sarana untuk menemukan dan menghukum Anda!” ucap Kadyrov dikutip dari Kantor Berita Rusia, RIA Novosti. (hanoum/arrahmah.id)