JAKARTA (Arrahmah.com) – Harakah Sunniyyah Untuk Masyarakat Islami (HASMI) membantah tuduhan polisi yang mengkaitkan ormas itu dengan aktivitas terorisme.
Ketua Dewan Struktural HASMI Pusat, Ustadz Fatih, meyakini label teroris yang disematkan kepada HASMI adalah sebuah konspirasi kelompok lain untuk menutupi gerakan mereka.
“Kami yakin ini adalah konspirasi atau ada kelompok yang membawa nama HASMI sebagai kamuflase gerakan mereka,” kata Ustadz Fatih seperti dilansir Suara Islam Online, Sabtu malam (27/10/2012).
Menyikapi tuduhan polisi yang dialamatkan kepada organisasinya, Ustadz Fatih menyampaikan saat ini pihaknya sedang melakukan konsolidasi di kantor DPP HASMI di Bogor.
“Kita sedang siapkan pers release malam ini juga di Radio Fajri khususnya dan media massa yang dapat kami jangkau” lanjutnya.
Ustadz Fatih juga menyampaikan pihaknya akan segera melakukan klarifikasi ke Mabes Polri. “Kita juga akan undang pers dalam konferensi pers secepatnya, Insya Allah,” katanya.
Sebelumnya diberitakan Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror mengamankan sebelas orang yang diduga terkait kelompok “Harakah Sunny Untuk Masyarakat Indonesia (HASMI)” di empat kota yakni Solo, Bogor, Madiun dan Jakarta.
“Kelompok HASMI ini masih kelompok baru dan masih didalami keterkaitan dengan kelompok lama,” kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Mabes Polri, Irjen Pol Suhardi Alius di Jakarta, Sabtu petang.
Polisi menyebut ada empat sasaran bom yang akan dilakukan kelompok HASMI yakni Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS), Konsulat Jenderal (Konjen) AS di Surabaya, Plaza 89 yang berseberangan dengan Kedubes Australia dan Kantor Freeport serta Mako Brimob Jawa Tengah. (bilal/arrahmah.com)