JAKARTA (Arrahmah.com) – Setelah dilakukan tes DNA, akhirnya disimpulkan bahwa dua orang yang disebut-sebut selama ini sebagai pelaku bom, yaitu Nur Said alias Nur Hasbi dan Ibrahim, otomatis terbantahkan. Hasil tes DNA memastikan bahwa Nur Said dan Ibrahim bukan pelaku bom.
Polri telah memeriksa DNA keluarga Nur Said dan Ibrahim. Lantas, tim identifikasi membandingkan DNA keluarga Nur Said dan Ibrahim dengan DNA dua potongan kepala yang tertinggal di lokasi ledakan bom di JW Marriott dan Ritz-Carlton.
Setelah dibandingkan, ternyata hasil DNA keluarga Nur Said dan Ibrahim tidak cocok dengan DNA potongan kepala itu. “Saya ulangi bahwa keluarga yang kemarin datang, keluarga Nur Hasbi, tidak identifik DNA dengan kepala yang ditemukan,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Nanan Sukarna dalam jumpa pers di Jakarta Media Center, Cafe Ginger Bellagio, Jakarta, Rabu (22/7).
Nanan juga memastikan bahwa DNA keluarga Ibrahim juga tidak cocok dengan potongan kepala yang diduga pelaku. “Setelah dilakukan tes DNA, DNA-nya juga tidak cocok, seperti juga pada Nur Hasbi,” kata Nanan saat ditanya tentang hasil tes DNA Ibrahim.
Polri telah merilis sketsa dua pelaku bom. Dalam keterangan di sketsa itu, pelaku bom di Hotel Marriott berumur sekitar 16-17 tahun. Itu berarti juga sudah dipastikan bukan Nur Said. Sebab, Nur Said saat ini berusia 35 tahun. Sedangkan sketsa pelaku bom di Ritz Carlton sangat beda dengan wajah Ibrahim. (detik/arrahmah.com)