JAKARTA (Arrahmah.com) – Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Arrmanantha Nassir, mengatakan bahwa hasil Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerjasama Islam ((KTT-LB OKI) di Jakarta tentang Palestina dan Al–Quds akan menjadi dasar isu yang akan dibawa Indonesia dalam KTT reguler OKI di Istanbul, Turki, yang rencananya digelar tanggal 10-15 April 2016.
“Hasil KTT OKI Luar Biasa di sini jadi dasar buat kita di KTT Istanbul yang akan datang. Utamanya, yang terkait dengan mempersatukan negara-negara Islam, negara-negara OKI untuk mendorong upaya perjuangan kemerdekaan Palestina,” kata Arrmanantha, Kams (7/4/2016), sebagaimana dilansir Antara News.
Mengenai siapa yang akan mewakili Indonesia dalam KTT tersebut, Arrmanntha mengatakan bahwa dalam waktu dekat akan disampaikan infonya siapa yang hadir dalam pertemuan tersebut.
Sementara itu, mengenai seruan untuk memboikot produk “Israel” yang berasal dari wilayah pendudukan, Arrmanantha menjelaskan bahwa isu tersebut mungkin tidak akan dibahas secara spesifik. Pasalnya, KTT kali ini merupakan KTT reguler yang membahas semua isu yang ada.
“Agenda KTT reguler itu banyak. Tidak secara khusus dan tidak satu persatu dikupas di sana. Lebih ke spirit dan tindak lanjutnya. Dalam bentuk apa yang akan ditindaklanjuti, proses apa yang akan dilaksanakan ke depannya,” imbuhnya.
KTT-LB OKI ke-6 tentang Palestina dan Al Quds mengeluarkan dua dokumen hasil, yaitu Resolusi KTT-LB OKI dan Deklarasi Jakarta yang berisi 23 langkah konkret untuk membantu menyelamatkan Al Quds Al Sharif atau Yerusalem dari pendudukan “Israel”.
Beberapa butir penting dari Deklarasi Jakarta antara lain, kesepakatan pembentukan Dana Al Quds dan Al Aqsha untuk merehabilitasi Yerusalem berdasarkan kebutuhan rakyat Palestina, salah satunya melalui program “One Muslim One Dollar Funds”.
Selain itu, KTT-LB OKI di Jakarta juga menyerukan boikot terhadap produk yang dihasilkan dari pemukim “Israel” di wilayah pendudukan Palestina.
(ameera/arrahmah.com)