JAKARTA (Arrahmah.com) – Yahoo Messenger merupakan salah satu software instant messaging yang paling banyak digunakan di dunia. Tetapi, banyaknya pengguna yang memakai Yahoo Messenger, masalah yang muncul bagi Yahoo juga banyak. Pasalnya, pengguna jarang yang melakukan update versi messenger mereka ke yang baru saat diluncurkan.
Akan tetapi, Yahoo memberi ultimatum. Pengguna, terutama yang masih memakai Yahoo Messenger versi 6 sampai 7.5 harus melakukan upgrade, karena versi tersebut akan dipensiunkan.
“Dengan bertambahnya usia Yahoo! Messenger, demikian pula versi lawas yang masih dipakai oleh pengguna,” kata juru bicara Yahoo yang dilansir VIVAnews, Jumat(14/8). “Untuk menyediakan pengalaman terbaik pada pengguna sekaligus mempertahankan standar keamanan yang tinggi, secara resmi kami tak lagi mendukung versi 6.0 sampai 7.5.”
Setelah batas terakhir, hanya Yahoo Messenger versi 8.0 ke atas yang akan didukung. Pengguna yang masih memakai versi lawas, akan mendapatkan notifikasi pada aplikasi messenger-nya sampai tanggal yang ditentukan, yakni 15 Agustus 2009. Setelah itu, mereka tidak akan dapat melakukan sign in dan memanfaatkan Yahoo Messenger mereka.
Pengguna yang masih memiliki YM versi lawas tersebut disediakan tiga pilihan. Opsi pertama tentu mendownload dan menginstalasikan Yahoo Messenger versi terbaru. Versi IM terbaru dari Yahoo ini sudah memiliki pengamanan yang lebih baik dan fitur seperti voice calling serta kemampuan untuk chatting dengan teman yang memakai Windows Live Messenger.
Jika upgrade ke Yahoo Messenger terbaru tidak dimungkinkan, pengguna juga diperkenankan untuk menggunakan web client yang ada di alamat http://webmessenger.yahoo.com, yang berbasis web, ia tidak perlu diinstalasikan dan hanya membutuhkan browser. Web client ini juga memiliki kelebihan, antara lain dapat mengakses message history dari manapuna penggunanya berada.
Pilihan terakhir adalah dengan menggunakan client instant messenger yang tertanam pada Yahoo! Mail. Pengguna Yahoo! Mail Classic juga bisa memanfaatkan fasilitas ini. (vivanews/arrahmah.com)