GAZA (Arrahmah.id) – Setiap 17 April, dunia memperingati Hari Tahanan Palestina, momen yang semakin relevan di tengah eskalasi agresi penjajah “Israel”. Perang yang terus berlanjut serta kebijakan genosida yang dijalankan penjajah terhadap tanah, tempat suci, dan rakyat Palestina semakin memperburuk kondisi para tahanan yang terpenjara. Saat ini, lebih dari 14.000 tahanan, termasuk anak-anak dan perempuan, serta hampir 2.000 orang yang diculik dari Gaza, mengalami penyiksaan fisik dan mental yang luar biasa, tanpa mendapatkan hak-hak dasar mereka.
Di Hari Tahanan Palestina ini, kami mengingat para syuhada yang gugur di penjara, berdoa untuk kesembuhan para yang terluka, dan menuntut kebebasan segera bagi para tahanan kami. Kami menegaskan beberapa hal sebagai berikut:
Pertama, pembebasan para tahanan dari penjara penjajah “Israel” tetap menjadi prioritas utama dalam kesepakatan “Thufan Al-Ahrar” sebagai penghormatan atas pengorbanan dan keteguhan mereka.
Kedua, kekejaman yang dilakukan oleh penjajah terhadap para tahanan tidak akan menghancurkan semangat mereka. Pelaku kejahatan ini tidak akan lolos dari hukuman, dan kejahatan tersebut tidak akan terlupakan meskipun waktu terus berjalan.
Ketiga, kami bertanggung jawab penuh atas keselamatan para tahanan yang diculik dari Gaza sejak 7 Oktober 2023, serta seluruh tahanan di penjara penjajah. Kami juga mengecam sikap diam dunia internasional yang terus membiarkan pembunuhan dan eksekusi yang terus menerus terjadi terhadap mereka.
Keempat, dunia telah menyaksikan bagaimana gerakan kami menunjukkan perhatian terhadap kehidupan tahanan penjajah dengan perlakuan yang manusiawi, sementara penjajah “Israel” terus melancarkan penyiksaan, pembunuhan, dan kejahatan terhadap para tahanan kami. Ini adalah pelanggaran nyata terhadap hukum internasional dan norma serta konvensi internasional.
Kelima, kami menyeru lembaga-lembaga hak asasi manusia dan kemanusiaan untuk mengungkapkan kejahatan penjajah terhadap para tahanan Palestina, baik di Tepi Barat, Yerusalem, maupun mereka yang diculik dari Gaza. Kami juga mendesak agar pelaku kejahatan ini diadili di pengadilan internasional dan agar dunia memberikan tekanan nyata untuk membebaskan para tahanan.
Keenam, kami mengajak seluruh rakyat Palestina untuk terus memberikan dukungan kepada para tahanan dan menyerukan kepada semua pihak, kelompok, dan faksi Palestina untuk bersatu dalam usaha melindungi dan membebaskan mereka. Kami juga mendesak agar perhatian yang sepantasnya diberikan kepada keluarga para tahanan dan anak-anak mereka.
Hari Tahanan Palestina, 17 April, harus menjadi hari solidaritas global, tidak hanya bagi Palestina dan dunia Arab, tetapi juga untuk seluruh umat manusia. Ini adalah kesempatan untuk mengingatkan dunia tentang hak sah para tahanan untuk kebebasan, serta untuk menegaskan kembali kebrutalan yang mereka hadapi. Mari kita hormati perjuangan mereka, hargai darah para syuhada, dan terus dukung mereka hingga kebebasan tercapai.
(Samirmusa/arrahmah.id)