KABUL (Arrahmah.id) – Pasar-pasar makanan di ibu kota Afghanistan, Kabul, sangat ramai pada hari pertama bulan suci Ramadhan.
Pada hari-hari biasa, pasar makanan di ibu kota tidak terlalu ramai, namun pada hari pertama bulan Ramadhan ini, orang-orang lebih banyak berbelanja bahan makanan di Kabul.
“Hari ini adalah hari pertama bulan Ramadhan, orang-orang membeli barang-barang yang mereka butuhkan untuk bulan Ramadhan, oleh karena itu bisnis kami bagus dan ramai,” kata Samiullah, seorang penjaga toko di Kabul, kepada Tolo News.
Beberapa warga di ibu kota meminta pemerintah yang berkuasa untuk mengambil langkah serius untuk mencegah kenaikan harga bahan makanan selama bulan Ramadhan.
“Kami telah memulai hari pertama Ramadhan dengan baik. Permintaan kami kepada pemerintah adalah untuk memberikan perhatian serius dalam mengendalikan harga-harga,” ujar Esmatullah, seorang warga Kabul.
“Kami meminta pemerintah untuk memperhatikan pengendalian harga karena masyarakat miskin dan seharusnya dapat melakukan pembelian,” kata Hashem, warga Kabul lainnya.
Sementara itu, Kementerian Perindustrian dan Perdagangan mengatakan bahwa harga-harga bahan makanan selama bulan Ramadhan di ibu kota akan ditinjau kembali.
Nooruddin Azizi, pelaksana tugas Menteri Perindustrian dan Perdagangan (MOIC), dalam sebuah pertemuan dengan para anggota berbagai serikat buruh, berjanji untuk menyediakan lebih banyak fasilitas dan dukungan bagi para pelaku bisnis.
Kata Azizi: “Tidak ada bahan berkualitas rendah dan harga tinggi di Afghanistan saat ini. Saat ini, tidak ada air yang bercampur dengan minyak atau minyak dalam air, yang merupakan anugerah dari Tuhan. Jika kami juga memiliki beberapa pabrik, mereka terkendali.”
Nematullah Barakzai, seorang pejabat kotamadya, tentang pengendalian harga, mengatakan: “Selama sekitar satu bulan, tidak ada perubahan signifikan pada harga bahan baku dan persentase yang sangat kecil, mungkin dua atau tiga orang Afghanistan dalam harga bahan bakar dan harga bahan makanan oleh lima puluh atau seratus orang Afghanistan; tetapi kami sadar.”
Setiap tahun dengan datangnya bulan suci Ramadhan, harga bahan makanan di pasar-pasar negara itu meningkat. (haninmazaya/arrahmah.id)