SRINAGAR (Arrahmah.com) – Di wilayah Kashmir yang diduduki musyrikin India, Hari Perempuan sedunia tidak penting bagi para wanita Kashmir karena mereka telah menjadi korban terburuk dan pelanggaran hak asasi oleh pasukan musyrik India di wilayah itu selama 64 tahun terakhir.
Seminar dan fungsi diadakan untuk menandari hari tersebut, tetapi kebanyakan wanita Kashmir sama sekali tidak menyadari keberadaan hari itu. Yang mereka tahu tentang hal itu adalah adanya perdebatan dan pidato yang tidak penting.
Sabeha Shah, seorang insinyur sipil, saat berbicara kepada wartawan mengatakan, “Kami bisa berbicara Hari Perempuan hanya jika perempuan diberikan hak mereka, ketika mereka diberikan kehormatan dan keadilan. Di Kashmir, Hari Perempuan tidak ada,” ujarnya. Hari itu ada di harian, televisi atau media lain hanya sebagai pengingat tanpa nilai bagi perempuan Kashmir.
Seorang pekerja sosial, Nighat Pandir, berkomentar, “Saya tidak percaya pada hari tersebut. Apa yang akan mereka artikan bagi perempuan yang telah kehilangan anak-anak mereka, suami mereka dan berjuang dalam perjuangan tanpa akhir.”
Setelah kehilangan saudara lelakinya, Ameera, seorang mahasiswi yang baru lulus mengatakan, “Ibuku dan aku telah menderita sejak setahun lalu tapi tak seorang pun mau membawa keadilan bagi kami atau bahkan merasakan kesedihan kami.” (haninmazaya/arrahmah.com)