KABUL (Arrahmah.com) – Bom dan peluru mujahidin berhasil membunuh 7 tentara penjajah AS pada Senin (6/7), sebagai tanda bahwa perang besar-besaran yang dilancarkan AS dan sekutunya di wilayah timur dan selatan afghanistan akan memakan waktu yang panjang, tidak sesingkat dan semudah seperti yang militer kafir bayangkan.
Dalam peristiwa terpisah, mujahidin Imarah Islam Afghanistan dalam sebuah situs jihad mengeluarkan statemen bahwa mereka menyandera seorang tentara kafir AS, dimana militer AS mengatakan bahwa kemungkinan penangkapan terjadi pada minggu lalu.
Tujuh tentara kafir AS yang tewas pada senin kemarin, tewas akibat mendapat serangan mujahidin. Publik internasional mempertanyakan statemen AS yang menyatakan bahwa tentaranya yang berada di Afghanistan telah “cukup” untuk menghentikan aksi “militan” dan keyakinan mereka bahwa mereka mampu membawa kemenangan ke tangan mereka.
Akibat peristiwa ini, Presiden laknat Barack Obama yang tengah berada di Moscow mengatakan bahwa petinggi militer AS terlalu cepat untuk merasa optimis bahwa strategi terbaru dapat meraih kesuksesan.
Presiden Rusia, Dmitry Medvedev telah menyatakan bahwa negaranya akan membantu AS dalam menghadapi perang di Afghanistan. Ia mengatakan, sulit untuk menebak-nebak seberapa cepat situasi di Afghanistan dapat kembali “normal” (melalui tangan mereka-red).
Empat tentara kafir AS tewas akibat serangan bom ranjau yang menghantam kendaraan militer mereka di provinsi Kunduz. Mereka tengah melakukan pelatihan untuk tentara nasional Afghan.
Dua tentara kafir AS lainnya tewas akibat serangan bom ranjau di selatan Afghanistan. Dan seorang lagi tewas karena mengalami luka-luka cukup parah setelah melakukan pertempuran dengan mujahidin di timur Afghanistan.
Militer AS tidak mengeluarkan rincian peristiwa yang mengakibatkan kematian tentaranya. (haninmazaya/AP/arrahmah.com)