IDLIB (Arrahmah.com) — Pemimpin kelompok perlawanan Suriah Hai’ah Tahrir al Sham, Abu Muhammad al Jaulani, berjanji akan memberikan 3 juta dolar AS kepada 40 toko roti pemerintah dan non-pemerintah untuk mengatasi harga yang meroket dan kelangkaan roti di Idlib.
Janjinya ini dia sampaikan dalam pertemuan dengan Majelis Shura dengan Dewan Pemerintah Keselamatan yang menguasai kota Idlib, pada Selasa (23/11/2021), lansir Al Souria.
Dalam pertemuan darurat yang digelar di Bab al Hawa ini dibahas situasi ekonomi terkini dan beberapa solusi untuk mengatasi krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya di Idlib.
Pertemuan tersebut berakhir dengan dikeluarkannya beberapa keputusan dan jaminan bagi penduduk Idlib, terutama terkait jaminan stabilitas harga dan berat roti, pembukaan lapangan pekerjaan, investasi, serta strategi untuk mengatasi krisis di masa depan.
Menurut Enad Baladi (23/11), krisis ekonomi dan meroketnya harga roti terpicu oleh depresiasi lira Turki yang jatuh ke tingkat terdalam. Depresiasi tersebut membuat warga Idlib tidak mampu untuk membeli sejumlah barang pokok.
Sebelumnya pada 15 Oktober lalu, warga kota Idlib telah melakukan protes yang menolak kebijakan Dewan Pemerintah Keselamatan dan menuntut agar menurunkan harga bahan bakar dan juga bahan pokok lainnya. Aksi dipicu karena perusahaan bahan bakar yang beroperasi di Idlib telah menaikkan harga bahan bakar.
Kondisi wilayah Suriah utara saat ini semakin memburuk. Banyak keluarga yang tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka, menurut hasil laporan yang dikeluarkan pada 14 September oleh lembaga penelitian Program Penilaian Kebutuhan Kemanusiaan (HNAP).
Enab Baladi menyebutkan bahwa laporan tersebut juga menyatakan bahwa Idlib sangat tergantung pada bantuan kemanusiaan dan pengiriman uang dari luar negeri. (hanoum/arrahmah.com)