D Budiarti Saputri
Aktivis Dakwah
Masalah Palestina masih terus bergulir, gencatan senjata yang beberapa waktu lalu dilakukan nyatanya tidak menjadi solusi bagi rakyat Palestina. Sikap Trump yang bersikukuh ingin mengusir warga Gaza dari tanah mereka semakin diperkuat dengan ditolaknya usulan Mesir mengenai Gaza pasca perang yang diajukan oleh negara-negara Arab pada pertemuan puncak di Kairo minggu ini.
Negara-negara Arab mendukung rencana Mesir untuk membangun kembali Gaza yang menolak pemindahan penduduk Palestina. Draf terperinci rencana Mesir yang diperoleh Sputnik membayangkan akan menyisihkan $53 miliar untuk membangun kembali jalur tersebut dan membentuk sebuah komite untuk mengelolanya selama enam bulan sebagai persiapan untuk kembalinya Otoritas Palestina (PA).
Sebagai bagian dari rencana Mesir, sebuah konferensi internasional untuk rekonstruksi Gaza di Kairo akan diadakan akhir bulan ini. Pada saat yang sama, sebuah dana perwalian akan dibentuk untuk menerima sumbangan dari negara-negara donor. Usulan Mesir secara tegas menolak pemindahan warga Palestina. Hamas menyambut baik rencana tersebut dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu. Trump mengumumkan pada bulan Februari bahwa Washington bermaksud mengambil alih Gaza dan mengusir penduduknya.
Ia mengklaim inisiatif tersebut bertujuan untuk menemukan lokasi yang lebih aman bagi warga Palestina sementara tim pembangunan internasional mengambil alih tugas membangun kembali jalur yang hancur dan terkepung itu. Namun kemudian ia menarik kembali pernyataannya, dan pada akhir Februari menyatakan bahwa ia tidak ingin memaksakan rencana tersebut tetapi akan merekomendasikannya.
Trump mengatakan dalam pidatonya di Kongres pada hari Selasa, “kami akan membawa kembali sandera kami dari Gaza” – tanpa menyebutkan gencatan senjata di Gaza atau rencananya untuk jalur tersebut. Israel telah menghalangi gencatan senjata agar tidak berlanjut ke tahap kedua, dan dilaporkan sedang membuat rencana untuk memulai kembali perang melawan Gaza. Dikutip dari tribunnews.com (6/3/25).
Trump menipu Mesir dan Yordania dalam pidato atau pernyataan sebelumnya bahwa mereka akan membangun kembali Gaza. Mesir membuat proposal membangun kembali Gaza dan ditolak oleh Trump. Omongan Trump yang beruba-ubah sejak awal telah menunjukkan bahwa dia konsisten pada satu hal yaitu mengambil alih Gaza dan memberikannya kepada Zionis Yahudi.
Di sisi lain, Pengkhianatan pemimpin negara-negara Arab dan pemimpin negeri muslim terdekat seperti Mesir dan Yordania telah dibuka dengan mata telanjang. Mereka telah berada di pihak Trump, karenanya dia sangat percaya diri dengan tiap ucapannya. Bahkan dalam tweetnya, Trump mengancam Mujahiddin dengan kedudukannya sebagai presiden Amerika Serikat.
Masalah Palestina tidak akan pernah bisa selesai dengan diplomasi yang ada dalam sistem kapitalis. Masalah ini juga tidak akan pernah selesai dengan mengandalkan dan berharap pada Amerika Serikat. Amerika sebagai pendukung utama Zionis tidak akan pernah memenangkan kaum muslim.
Solusi tuntas atas persoalan Palestina hanyalah Jihad, karena Zionis dan Amerika tidak akan pernah berhenti untuk memerangi kaum muslim dengan berbagai cara kecuali dengan adanya persatuan umat yang bergerak melawan mereka. Sesungguhnya persatuan umat Islam dan jihad hanya akan terlaksana di bawah naungan khilafah. Karena hanya khilafah yang akan menerapkan syariat Islam secara menyeluruh termasuk Jihad.
Maka sudah seharusnya kita kembalikan persatuan umat Islam dan membebaskan Palestina dengan Jihad dan Khilafah.
Wallahua’lam bis shawab