BALAD-HAWO (Arrahmah.com) – Syeikh Aden Noh, pimpinan Harakah al-Shabab Mujahidin di kota Balad Hawo telah memberikan konfirmasi seputar tuduhan yang ditimpakan kepada para mujahidin mengenai penculikan pekerja sosial asing.
Syeikh Aden mengatakan pada Rabu (22/7) bahwa pihaknya tidak sama sekali merencanakan atau terlibat dalam penculikan tiga orang asing yang sedang berada di kota Mandera, perbatasan antara Somalia dan Kenya.
Ketika dimintai tanggapan mengenai hubungan kedua pimpinan, administrasi al-Shabab kota Balad Hawo dengan kota Mandera, Syeikh Aden Noh menjawab bahwa mereka telah melakukan pertemuan dan membicarakan tentang situasi keamanan di Kenya dan Somalia, serta membuat kesepakatan bahwa para pelajar Somalia bisa pergi ke kedua negara untuk melanjutkan pendidikan.
Pimpinan al-Shabab Balad Hawo juga mengatakan bahwa pembicaraan tersebut masih terus berlanjut dan memastikan bahwa mereka akan membuat keputusan mengenai isu tersebut.
Kenya telah menyebarkan lebih banyak pasukan bonekanya di perbatasan antara Somalia dan Kenya setelah menyebarnya isu penculikan tiga warga negara asing yang disinyalir sedang bekerja di kota Mandera untuk sebuah organisasi bantuan internasional. Kenya berdalih penyebaran pasukannya tersebut dilakukan untuk memperketat pengamanan di perbatasan. (Athaf/arrahmah.com)