HERAT (Arrahmah.id) – Menteri Dalam Negeri Imarah Islam Afghanistan, Sirajuddin Haqqani, mengatakan bahwa upaya-upaya sedang dilakukan untuk menemukan solusi yang tepat untuk membuka kembali sekolah dan universitas bagi anak-anak perempuan.
Haqqani menyampaikan pernyataan tersebut pada pertemuan para ulama, perwakilan sektor swasta dan tetua suku di Herat, di mana ia tiba pada Senin bersama delegasi senior Imarah Islam, yang dipimpin oleh Abdul Hakim Haqqani, kepala Mahkamah Agung, lansir Tolo News (25/7/2023).
Haqqani mengatakan bahwa masalah sekolah dan universitas untuk anak perempuan masih membutuhkan waktu.
“Upaya-upaya sedang dilakukan untuk mencari solusi yang logis untuk masalah ini. Masalah yang kami lihat adalah ketika sebuah isu menjadi kontroversial, perlu waktu agar tidak menimbulkan perselisihan,” katanya.
Haqqani mengatakan bahwa meskipun sektor swasta Afghanistan telah menghadapi berbagai tantangan selama dua tahun terakhir, sektor swasta telah memainkan peran penting dalam perbaikan situasi.
Beberapa perwakilan sektor swasta yang berpartisipasi dalam pertemuan tersebut juga menyebutkan perlunya membuka kembali sekolah-sekolah perempuan.
“Dengan kondisi yang diputuskan oleh pemerintah, sekolah dan universitas akan dibuka kembali berdasarkan kondisi tersebut, sehingga investasi tidak diarahkan ke luar negeri,” ujar Torialai Ghawsi, wakil kepala Kamar Dagang dan Industri Afghanistan di Herat.
“Tekanan mental tidak boleh dibebankan kepada kami, dan pemuda kami tidak boleh ditampar di sudut-sudut kota, para wanita atau gadis-gadis tidak boleh berada di bawah tekanan otoritas pemerintah,” kata Abdullah Dashti, wakil kepala Kamar Dagang dan Investasi Herat.
Para peserta juga menyerukan keamanan dan keterlibatan Imarah Islam dengan komunitas internasional, dengan mengatakan bahwa Afghanistan harus ditarik keluar dari isolasi politik.
“Kami telah mendengar masalah Anda. Masalah-masalah tersebut adalah milik saya, saya pasti akan memperhatikannya,” kata Haqqani. (haninmazaya/arrahmah.id)