KABUL (Arrahmah.id) – Menteri Dalam Negeri, Sirajuddin Haqqani, mengatakan bahwa mereka dapat memenuhi kebutuhan mereka sendiri, bahkan jika dunia tidak mengakui Imarah Islam Afghanistan.
Berbicara dalam sebuah pertemuan di provinsi Paktia, Haqqani mengatakan bahwa hubungan formal dengan dunia, khususnya AS, tidak akan membuat perbedaan karena sumber-sumber domestik Afghanistan akan memenuhi kebutuhan pemerintah.
“Mengapa kita harus membutuhkan orang lain? Kami akan menggunakan sumber daya kami sendiri. Jika dunia mengakui Imarah Islam, itu akan bagus. Jika tidak, kami telah mencapai persaudaraan dan keamanan, ini lebih berharga daripada pengakuan,” kata Sirajuddin Haqqani, seperti dilaporkan Tolo News (9/2/2024).
Sirajuddin Haqqani menambahkan bahwa pasukan asing meninggalkan Afghanistan setelah mereka menghadapi perlawanan keras dan perencanaan Imarah Islam.
“Dunia yang dipimpin oleh AS menyerang negara kami dan mendudukinya. Hal ini menguntungkan kami, orang-orang dari seluruh penjuru negeri kini bersatu,” lanjut Sirajuddin Haqqani.
Warga dan para tetua di provinsi Paktia yang ikut serta dalam pertemuan tersebut memuji aparat keamanan atas perilaku mereka terhadap masyarakat.
“Saya menghargai perilaku polisi dengan masyarakat, polisi telah banyak berubah, saya berterima kasih,” kata Haji Muhammad, seorang tetua etnis di provinsi tersebut.
Hal ini terjadi ketika Departemen Luar Negeri AS baru-baru ini mengatakan bahwa mereka tidak memiliki rencana dalam jangka pendek untuk mengembalikan fungsi diplomatik AS di Kabul. (haninmazaya/arrahmah.id)