JALUR GAZA (Arrahmah.com) – Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, tiba di Turki untuk bertemu dengan sejumlah pejabat tingkat tinggi Turki mendiskusikan langkah-langkah pengakuan negara Palestina pada hari Senin (19/12/2011), sementara pemimpin Gaza, Ismail Haniyeh, mengumumkan rencananya untuk mengunjungi Turki dalam waktu dekat.
Perdana menteri Gaza akan melakukan perjalanan dalam waktu dekat ke Turki, Bahrain, Qatar, dan Tunisia, empat negara yang telah mengundang Haniyeh untuk berkunjung, kantor berita Associated Press melaporkan, mengutip Yusuf Rizka, penasihat politik untuk Haniyeh. Rikza tidak menyatakan tanggal pasti keberangkatan Haniyeh.
Abbas tiba di Anatolia, pusat provinsi Konya, pada hari Senin (19/12) untuk bertemu dengan Menteri Luar Negeri Ahmet Davutoglu, yang berada di kota itu untuk menghadiri pertemuan kajian Uni Eropa dan berpartisipasi dalam peringatan Mawlana. Abbas dijadwalkan untuk bertandang ke Ankara dengan Davutoglu untuk menemui rekannya Abdullah Gül dan Perdana Menteri, Recep Tayyip Erdogan, dalam sesi terpisah yang akan diselenggarakan pada hari Selasa (20/12) dan Rabu (21/12).
Meskipun Abbas sering berkunjung ke Turki, rencana kunjungan itu akan menjadi pertama kalinya bagi Haniyeh untuk meninggalkan Gaza sejak gerakan Hamas merebut kekuasaan di Gaza.
Sebelumnya, pada bulan Juni, pemimpin Hamas, Khaled Mashaal, mengunjungi Turki untuk berdialog dengan Davutoglu, demi menciptakan sebuah pemerintah persatuan Palestina. Kunjungan Mashaal ini cukup mendadak dan bertepatan dengan kunjungan dari Abbas, yang berada di Turki pada hari yang sama untuk bertemu dengan para pejabat Turki. Para pejabat Turki mengatakan tidak ada pertemuan antara Abbas dan Mashaal yang direncanakan oleh Turki, namun negara ini dikenal sebagai pendukung persatuan antara Hamas dan Fatah. Unifikasi upaya itu terhenti ketika kedua belah pihak gagal menyepakati perdana menteri. (althaf/arrahmah.com)