GAZA (Arrahmah.com) – Wakil kepala biro politik Hamas menegaskan bahwa darah orang Palestina tidak akan menetes sia-sia karena ia menekankan kesatuan tanah Palestina.
Ismail Haniyah membuat komentar itu selama panggilan telepon dengan keluarga Mahmoud Abu Jheisheh, pemuda Palestina berusia 21 tahun yang tewas oleh pasukan keamanan “Israel” di Hebron, pada Sabtu (25/4/2015). Abu Jheisheh sebelumnya telah menikam tentara pendudukan “Israel” di dekat Masjid Ibrahimi di kota itu, sebagaimana dilansir oleh MEMO, Selasa (28/4/2015).
Meskipun Haniyah hidup di bawah pengepungan “Israel” di wilayah yang dipimpinnya yaitu di Jalur Gaza, bersama dengan hampir 2 juta warga Palestina lainnya, Haniyah terpilih sebagai perdana menteri dari Gaza dan Tepi Barat yang diduduki dalam sebuah pemilihan yang bebas adil pada tahun 2006.