JAKARTA (Arrahmah.com) – Mantan Wakil Presiden Hamzah Haz menilai berbagai persoalan bangsa Indonesia yang muncul silih berganti seperti tindakan anarkis, konflik horizontal, hingga praktik korupsi, salah satu penyebabnya merosotnya nilai-nilai moral.
“Saya kira persoalan yang muncul silih berganti karena moral bangsa kita saat ini sudah merosot dibandingkan dengan era tahun 1970-an,” katanya, usai menerima kunjungan Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Irman Gusman, di kediaman pribadinya di Jakarta, Selasa (9/8/2011).
Irman Gusman berkunjung ke kediaman pribadi Hamzah Haz, menyampaikan undangan secara langsung untuk menghadiri pidato kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, pada 16 Agustus mendatang.
Mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu menambahkan, jika masalah moral berbangsa dan bernegara tidak segera diperbaiki, maka program pembangunan dan perekonomian yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat akan terhambat.
Kondisi bangsa yang tidak stabil saat ini, kata Hamzah Haz, merupakan dampak dari kemerosotan moral bangsa, yang menghambat pembangunan.
Hamzah menyarankan agar bangsa Indonesia kembali kepada Pancasila sebagai salah satu pilar utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Dari lima sila pada Pancasila, salah satunya Ketuhanan Yang Maha Esa, harus diimplementasikan secara baik dalam kehidupan masyarakat,” katanya.
Dalam upaya memperbaiki moral bangsa tersebut, menurut dia, semua pihak termasuk pemerintah harus mendukung dan bahkan berada di depan, misalnya dengan menyediakan sarana dan prasarana rumah ibadah.
Sementara itu, Ketua DPD RI Irman Gusman mengatakan dirinya mengunjungi Hamzah Haz untuk menyampaikan undangan secara langsung agar mantan Wakil Presiden tersebut menghadiri pidato kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, pada 16 Agustus mendatang.
“Kami sengaja menyampaikan secara langsung undangan kepada Bapak Hamzah Haz selaku mantan Wakil Presiden sekaligus melakukan silarurrahim kepada tokoh nasional,” katanya.
Menurut Irman DPD RI menjadi penyelenggara pidato kenegaraan dari Presiden Yudhoyono melalui sidang paripurna bersama dengan DPR RI, pada 16 Agustus mendatang.
Sebagai penyelenggara pidato kenegaraan yang diselenggarakan setiap tahun pada 16 Agustus, kata dia, maka pimpinan DPD mengundang mantan presiden, mantan wakil presiden, serta tokoh nasional lainnya. (ant/arrahmah.com)