SANA’A (Arrahmah.com) – Badan pangan PBB telah memperingatkan bahwa persediaan makanan di Yaman terus memburuk dan bahwa negara tersebut beresiko tergelincir ke dalam bencana kelaparan.
Sepuluh dari 22 provinsi di Yaman sekarang diklasifikasikan sebagai wilayah yang menghadapi rawan pangan di tingkat darurat yang merupakan satu tingkat di bawah bencana kelaparan, ujar laporan Program Pangan Dunia (WFP) pada Jum’at(4/12/2015), lansir Al Jazeera.
“Jelas, Yaman adalah salah satu tempat paling sulit di dunia saat ini untuk mencari pekerjaan-masalah keamanan besar-besaran, eskalasi dalam pertempuran dan kekerasan di seluruh negeri,” ujar Wakil Direktur WFP Matthew Hollingworth di ibukota Yaman, Sana’a.
“Kami bekerja dengan baik, kami meningkatkan jangkauan kami dan mendapatkan lebih banyak orang setiap bulan, namun jelas setengah dari total penduduk sekarang hanya selangkah lagi menuju kelaparan, kami memerlukan masyarakat internasional untuk berada di belakang kami dan mendukung kami, khususnya beberapa bulan ke depan,” tambahnya.
Menurut perkiraan PBB untuk tahun 2016, sekitar 14,4 juta orang di Yaman dari total penduduk sekitar 23 juta, berada dalam kondisi tidak aman dan berjuang untuk mendapatkan makanan yang cukup dan hidup yang sehat.
Warga tidak memiliki apa-apa untuk bertahan hidup
Pertempuran telah berlangsung selama berbulan-bulan di dan sekitar Taiz, kota terbesar ketiga di Yaman, di mana bentrokan sengit terjadi hampir setiap hari antara pasukan loyalis Hadi-yang didukung oleh serangan udara koalisi pimpinan Saudi-dengan milisi Syiah Houtsi-yang didukung oleh Iran. Taiz dianggap sebagai gerbang antara Yaman selatan dengan ibukota.
Koalisi Arab telah membombardir posisi-posisi Houtsi sejak Maret lalu. Menurut laporan PBB lebih dari 5.700 orang telah tewas di negara tersebut sejak saat itu, hampir setengah dari mereka adalah warga sipil.
Lebih dari satu juta orang telah menjadi pengungsi.
“Saya menghimbau kepada semua orang yang berkehendak baik. Lihatlah orang-orang yang terlantar ini. Mereka adalah saudara-saudara Anda dari Yaman. Anda harus melihat mereka dan menganggap mereka. Bantu mereka dengan apa pun, makanan, pakaian dan matras,” ujar seorang pengungsi Yaman, Muhammad Ahmad Hassan yang mengatakan kepada Reuters.
“Orang-orang di sini tidak memiliki apa pun. Mereka bahkan tidak punya apa-apa untuk alas tidur. Mereka tidur di atas tanah,” lanjut Hassan. (haninmazaya/arrahmah.com)