MARIB (Arrahmah.com) – Hampir 1.000 militan Syiah Houtsi telah tewas selama empat hari terakhir dalam bentrokan sengit dengan pasukan pemerintah Yaman, yang mencakup anggota suku sekutu, di berbagai wilayah yang diperebutkan di provinsi tengah Marib, dengan ratusan lainnya terluka atau ditangkap, media lokal dan pejabat pemerintah mengatakan pada Kamis (20/8/2020).
Kelompok teroris Syiah Houtsi yang didukung Iran telah meningkatkan serangan mereka di daerah Serwah dan Helan, Marib dalam upaya untuk merebut kota Marib yang kaya minyak dan gas, lansir Arab News.
“Kami telah menghitung 966 pasukan Houtsi, termasuk perwira senior, tewas dalam pertempuran di Marib selama empat hari terakhir. Mayat mereka masih berserakan di medan perang,” seorang perwira militer di Marib, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan kepada Arab News melalui telepon. Puluhan tentara pemerintah dan sekutu mereka juga dilaporkan tewas dalam pertempuran itu.
Pada Rabu, setidaknya 35 militan Houtsi menyerah ketika pasukan pemerintah menyerang lokasi mereka di Serwah, ujar komandan tentara setempat. Pada hari yang sama, komandan senior militer di Marib menghadiri pemakaman Brigadir Mohammed Ali Alroken, komandan Brigade Infanteri 122, yang tewas dalam aksi di provinsi utara Jawf.
Komandan militer setempat mengatakan bahwa pesawat tempur milik koalisi Arab telah menargetkan lokasi militer dan bala bantuan Houtsi. Pada Kamis, televisi pemerintah menunjukkan rekaman asap tebal mengepul dari lokasi Houtsi di daerah pegunungan Serwah.
Terlepas dari kerugian besar yang terjadi selama serangan, media resmi Houtsi dan pendukung Houtsi di media sosial mengklaim mereka telah membuat keuntungan teritorial di provinsi itu dan hampir menguasai kota Marib.
Meningkatnya pertempuran terjadi ketika Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Utusan Khusus PBB untuk Yaman Martin Griffiths meminta faksi yang bertikai untuk menghentikan semua operasi militer di Marib agar tidak membahayakan perdamaian di kota yang saat ini menjadi rumah bagi ratusan ribu orang di dalam negeri.
Banyak organisasi bantuan lokal dan internasional telah memperingatkan bahwa serangan Houtsi di kota itu telah menimbulkan kepanikan di antara penduduk.
Di negara tetangga Al-Bayda, Brigadir Abdulrab Al-Asbahi, komandan Al-Bayda, mengatakan pada Rabu bahwa setidaknya 60 militan Houtsi telah tewas dalam pertempuran sengit dengan pasukan pemerintah di distrik Qania.
Komandan Yaman mengatakan dukungan udara dan dukungan logistik dari koalisi pimpinan Saudi dan suku lokal telah memungkinkan pasukannya untuk menekan kembali serangan Houtsi di daerah tersebut. (haninmazaya/arrahmah.com)