HASAKAH (Arahmah.id) — Pesawat tempur Amerika Serikat (AS) dengan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) kembali membombardir penjara Al Sina’a setelah diketahui masih ada 60 – 90 militan Islamic Stata (ISIS) yang masih melakukan perlawanan, lansir Washington Post (27/1/2022).
Pertempuran kembali antara militan ISIS dengan koalisi internasional tepat setelah satu hari pihak SDF menyatakan bahwa penjara al Sina’a telah sepenuhnya mereka ambil alih.
Menurut SDF, seperti dilansir Rudaw (27/1), diperkirakan ada sekitar 60 hingga 90 militan ISIS dari negara asing yang melakukan perlawanan di bagian utara penjara itu.
Didukung pasukan khusus dan dukungan udara AS, SDF telah mengepung sayap penjara yang saat ini masih dikendalikan oleh militan ISIS selama beberapa hari. SDF dan koalisi internasioanl menggunakan pengeras suara untuk meminta para militan agar menyerah.
“Pasukan kami menemukan 60 hingga 90 orang militan ISIS berda di sebelah utara penjara,” ungkap pernyataan SDF, menambahkan bahwa SDF pun telah menyerukan penyerahan diri.
“Setelah mendapatkan kembali kendali penjara al Sina’a dan memaksakan penyerahan diri sekitar 3.500 tahanan ISIS mencoba kabur, kami memulai operasi pembersihan menyeluruh dan pembersihan keamanan dan militer,” lanjut pernyataan.
Hingga kini, jumlah tahanan yang ditahan di fasilitas tersebut belum terkonfirmasi, tetapi bangunan itu diyakini menampung sekitar 5.000 tahanan ISIS yang ditangkap pasca pertempuran di Baghouz tahun 2019.
Sepekan sebelumnya, sekitar 200 militan ISIS menyerang penjara dengan bom mobil dan bom bunuh diri untuk membebaskan ribuan teman mereka yang ditahan di penjara Al Sina’a.
Kelompok itu pun mengatakan bahwa dua aksi bom bunuh diri dilakukan oleh Abu Abdurrahman dan Abu Farooq yang bukan berasal dari Suriah.
Setelah ledakan SVBIED, kelompok penyerang pertama ISIS meledakkan pusat penyimpanan dan distribusi bahan bakar yang terletak tepat di sebelah penjara Geweran untuk membutakan pesawat tempur koalisi internasional yang dipimpin Amerika Serikat (AS).
Pada saat yang sama, kelompok kedua menyerbu penjara. Kelompok ketiga dan keempat memblokir semua jalan terdekat dan bentrok dengan bala bantuan yang dikirim oleh SDF.
Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, dilansir Military (27/1). pertempuran selama sepekan ini telah menewaskan 207 orang, termasuk 150 militan ISIS, 50 pasukan Kurdi, dan tujuh warga sipil. (hanoum/arrahmah.id)