DAMASKUS (Arrahmah.com) – Ada pembicaraan yang beredar di antara orang-orang Suriah tentang sebuah pangkalan udara Iran yang didirikan di Suriah untuk memastikan kepentingan strategis Teheran di Suriah di masa depan, namun belum bisa dipastikan apa nama dari basis militer tersebut.
Laporan khusus oleh Zaman Alwasl pada Sabtu (10/2/2018) mengatakan bahwa mereka memperoleh informasi mengenai kehadiran militer Iran di pangkalan udara Suriah dari sebuah sumber di dalam pasukan rezim. Sumber membantah bahwa Iran memiliki pangkalan udara sendiri, namun mengonfirmasi kehadiran militer Iran di beberapa basis udara Suriah.
Damaskus
Sumber mengungkapkan bahwa Bandara Internasional Damaskus adalah markas permanen untuk sebuah unit militer Iran yang ditempatkan di sana. Misi utama unit ini adalah untuk melindungi bangunan dan kargo yang berada di bawah kendali Iran di dalam bandara sejak 2013, lansir Zaman Alwasl.
Bandara tersebut juga menampung dua sampai empat pesawat C130 milik Iran yang digunakan untuk mengangkut tentara, amunisi dan peralatan militer dari Bandara Internasional Damaskus ke bandara dan pangkalan lain di Suriah. Bandara Internasional Damaskus adalah tempat mendarat bagi sebagian besar pesawat kargo militer Iran yang memasuki Suriah.
Sumber juga mengatakan bahwa pangkalan udara Beli adalah pangkalan udara militer pertama Iran yang berada di Suriah sejak dimulainya kampanye militer melawan orang-orang Suriah. Satu atau dua skuadron pesawat tak berawak Iran juga telah berada di sana sejak awal 2012.
Dijelaskan bahwa warga Iran di pangkalan Beli memiliki bangunan sendiri dan mereka mengendalikan bagian timur laut bandara. Sumber menunjukkan bahwa detasemen udara Iran dikirim ke semua bandara dan basis militer Suriah dari pangkalan udara ini.
Sumber mengindikasikan bahwa pangkalan udara Mezze adalah pangkalan udara ketiga Iran yang telah ada sejak pertengahan 2012 dengan tujuan memproduksi barel peledak atau untuk mengeksekusi serangan. Skuadron pesawat tak berawak Iran berada di bagian timur laut pangkalan tersebut.
Menurut sumber itu, sebuah serangan “Israel” menargetkan bagian dari pangkalan ini pada tahun 2016, menghancurkan banyak pesawat dan membunuh sekitar 25 petugas dan teknisi dari Garda Revolusi Iran. Dia mengklaim bahwa tidak ada informasi yang bocor ke media tentang hasil serangan tersebut kecuali pesawat-pesawat “Israel” menyerang pangkalan udara Mezze.
Di pangkalan udara Al-Sin, kehadiran Iran dimulai pada April 2017 ketika markas tersebut diambil sebagai markas untuk peluncuran pasukan milisi Iran menuju Al-Tanf dan selatan pangkalan Al-Sin menuju Palmyra. Basis ini menjadi pusat penyebaran pesawat tak berawak di mana dua pesawat pernah ditembak jatuh selama bulan Juli 2017. Kehadiran Iran di bandara Al-Sin terus berlanjut hingga saat ini.
Homs dan Hama
Di wilayah tengah, sumber Zaman Alwasl berbicara tentang pangkalan udara Al-Dabaa, yang dikendalikan oleh milisi “Hizbullah” di bulan Juni 2013 setelah pertempuran untuk Al-Qusayr. Sumber mengonfirmasi bahwa pangkalan Al-Dabaa digunakan sebagai pusat pelatihan bagi pasukan Syiah Afghanistan dan juga milisi Iran yang menggunakannya sebagai markas mereka. Beberapa bagian dari bandara masih berada di bawah kontrol Iran dan “Hizbullah”.
Di pangkalan udara T-4, Iran memiliki markas pusat komando serta akomodasi semi permanen untuk milisi Syiah yang dibawa untuk mempertahankan bandara pada tahun 2016.
Sumber mengatakan, semua tenda yang dibangun di pangkalan udara ini berasal dari tenda-tenda yang disediakan oleh badan pengungsi PBB UNHCR, yang seharusnya digunakan untuk mengakomodasi pengungsi sipil.
Kehadiran Iran di pangkalan militer Hama dimulai sejak pertengahan 2012 dalam bentuk teknisi yang mengawasi pembuatan barel peledak. Kehadiran Iran di pangkalan udara meningkat di tahun 2015. Pangkalan udara itu menjadi titik awal peluncurkan milisi Syiah menuju daerah pedesaan utara Hama. Pangkalan juga digunakan untuk pendaratan pesawat kargo Iran sejak 2016.
Dia menambahkan bahwa detasemen pesawat tak berawak Iran secara permanen berada di bandara untuk menyisir daerah utara Hama dan pedesaan selatan Idlib dan desa-desa sekitarnya dengan tujuan mengumpulkan informasi mengenai daerah-daerah tersebut.
Aleppo
Bandara Al-Nayrab (Bandara Internasional Aleppo) adalah salah satu tempat paling menonjol bagi milisi Iran sejak 2013 sampai sekarang. Menurut sumber yang sama, milisi yang berpartisipasi dalam pertempuran di Aleppo dan daerah pedesaannya, menempati lebih dari separuh bangunan bandara militer dan sipil.
Sumber menambahkan bahwa bandara tersebut mencakup markas milisi dan merupakan tempat tinggal permanen bagi beberapa kelompok milisi Syiah yang beroperasi di Aleppo dan sekitarnya. Basis tersebut merupakan pusat penyebaran pesawat tak berawak Iran serta tempat pendaratan untuk pesawat kargo Iran dan sebuah gudang untuk amunisi dan peralatan militer.
Di pedesaan Aleppo, Bandara Kuweires dianggap sebagai barak pasukan infanteri Iran dan merupakan rumah bagi banyak milisi Syiah Iran. Kehadiran mereka di bandara tersebut sejak 2015. Sampai saat ini bagian barat bandara masih dikendalikan Iran. (haninmazaya/arrahmah.com)