FARYAB (Arrahmah.id) – Akibat banjir yang mematikan di Faryab dan Badghis, Imarah Islam Afghanistan, hampir tujuh puluh orang kehilangan nyawa.
Banjir ini juga telah menghancurkan ratusan rumah dan ribuan hektar lahan pertanian.
Menurut pejabat setempat, banjir telah mempengaruhi distrik Belcharagh, Chehlgazi, Qaisar, Almar, Khwaja Sabz Posh, Pashtun Kot, Qurghan, dan pinggiran kota Maimana, lansir Tolo News (19/5/2024).
Shamsuddin Mohammadi, Kepala Informasi dan Kebudayaan di Faryab, mengatakan: “Orang-orang masih sibuk mengambil mayat-mayat dari bawah reruntuhan dan tembok, dan jumlah korban jiwa mungkin akan bertambah.”
Izzatullah, seorang penduduk Faryab, mengatakan: “Orang-orang pergi ke gunung untuk menyelamatkan diri.”
Sementara itu, para korban banjir di Ghor juga mengkhawatirkan kondisi kehidupan mereka yang sulit.
Mereka mengatakan bahwa mereka tidak memiliki makanan dan tempat tinggal dan hidup dalam kondisi yang sangat sulit.
Intensitas banjir di sekitar Menara Jam yang bersejarah di Ghor telah menimbulkan kekhawatiran tentang potensi kehancuran monumen berusia 800 tahun ini.
Abdul Wahid Hamas, juru bicara gubernur Ghor, mengatakan: “Dinding penahan mungkin akan hancur, dan menara yang merupakan monumen bersejarah berusia 800 tahun ini bisa runtuh.”
Abdul Hakim, seorang warga kota Firozkoh, mengatakan: “Kami bekerja keras selama beberapa tahun untuk membangun rumah, dan banjir menghancurkannya. Sekarang kami menjadi tunawisma.”
Sementara itu, banjir dan badai di Badghis merenggut nyawa tiga orang. Banjir ini telah menghancurkan puluhan rumah dan ratusan hektar lahan pertanian.
Siddiqullah Siddiqi, juru bicara komando kepolisian Badghis, mengatakan: “Menurut informasi awal, akibat banjir semalam di provinsi Badghis, tiga orang telah meninggal dunia, dan jumlah ini bisa saja bertambah.”
Banjir mematikan di Faryab terjadi dua hari setelah banjir dahsyat di Ghor.
Menurut pejabat lokal di Ghor, 52 orang telah meninggal dalam banjir ini, dan beberapa orang masih dinyatakan hilang. (haninmazaya/arrahmah.id)