CAIRO (arrahmah.com) – Hampir 6 tahun sudah setelah menjadikannya musuh publik nomer satu dan meng-alokasi-kan jutaan dolar Amerika untuk kepalanya, pemimpin Al-Qaeda Syaikh Syaikh Osama Bin Laden masih tak jelas informasi keberadaannya.
Majalah Newsweek pada edisi terakhirnya Senin 27 Agustus memberitakan bahwa, “Belum pernah ada informasi yang jelas tentang keberadaan Syaikh Osama Bin Laden dari mulai awal 2002,” Bruce Riedel, seorang pensiunan ahli CIA untuk Asia Selatan, kata majalah mingguan itu.
“Apa yang kita lakukan sekarang adalah membidik pada lahan gelap diluar angkasa. kesempatan untuk menembak sesuatu itu hampir tidak ada”
Orang-orang intelijen setuju bahwa pencarian bin Laden hanya berupa permainan kesempatan daripada pencarian yang baik.
Kejelasan dari keberadaan laki-laki setengah baya pemimpin Al-Qaeda yang kemungkinan sakit tersebut kesempatan menangkapnya tak pernah lebih dari 50-50 persen, sejak ia lolos dari pegunungan Tora Bora di Afghanistan pada bulan Desember 2001, tutur mereka. Satu-satunya kejadian saat bin Laden hampir ditemukan adalah pada awal musim dingin 2004-2005 di perbatasan area dan kejadian itu kemungkinan besar adalah hanya keberuntungan belaka. Staf-staf intelijen diberitakan oleh Newsweek bahwa badan pengawas Amerika hampir sampai pada tempat persembunyian bin Laden, hingga para pengikutnya telah memerintahkan untuk membunuh bin Laden daripada mengambil resiko untuk ditangkap.
“Jika ada 99 persen resiko bahwa sheikh Osamah bin laden akan ditangkap, dia memerintahkan orang-orangnya untuk mati dan meng-syuhada-kan dirinya juga,” pemimpin badan operasi Al-Qaeda, Sheikh Said, menyampaikan kepada petugas Taliban, Omar Farooqi, yang setelah itu memberitakan info tersebut kepada majalah Amerika tersebut.
Para pengawalnya tidak pernah menggunakan kunci rahasia setelah tentara AS telah bergerak dari segala penjuru.
Amerika mengejar pemimpin Taliban sejak pelatihan rezim taliban di Afghanistan pada tahun 2001.
Desas desusnya mengatakan bahwa bin Laden sedang sembunyi di suatu tempat di perbatasan Afghanistan-Pakistan.
Suatu ringkasan tidak baik dari Perkiraan Inteligen AS Nasional yang terbaru (NIE) memperingatkan bulan yang lalu bahwa kemampuan mematuhi peraturan bin Laden dan ajudan-ajudan nya terus meningkat.
Membingungkan
Dengan semua satelit-satelit pengintai nya, perintah-perintah mematikan dan jutaan uang sebagai hadiah, pemerintah adikuasa dunia yang terbesar itu tetap tidak mampu untuk menemukan bin Laden.
Pejabat AS, para petugas militer dan para inteligen mengatakan kepada Newsweek bahwa kegagalan untuk menangkap bin Laden itu dapat dihubungkan dengan beberapa faktor.
Mereka menyalahkan sumber yang kurang tepat, intelijen yang kurang professional dan bodoh, ditambah dengan kemungkinan-kemungkinan bahwa buronan tersebut menghilang ke daerah-daerah yang mendukungnya.
Dengan suatu kultur yang tegas tentang pentingnya seorang tamu, suku Pashtun lokal tersebut tidak akan menyerahkan bin Laden sekalipun walaupun untuk 25 juta dollar Amerika sekalipun.
CIA mencari bantuan, dari tiga pemimpin suku yang mau dibayar.
Hank Crumpton, Pemimpin CIA dalam pencarian bin Laden pada awal tahun 2001-2992 dan sebagai pemimpin deputy agen pembasmi terorisme, memberitahukan Newsweek bahwa ia yakin, Alqaeda telah menyuap beberapa oknum agar dapat lepas.
Tak yakin siapa yang akan menang, beberapa kepala suku kelihatannya menerima uang suapan dari kedua sisi.
Seperti telah dikatakan, Washington telah membuat pencarian bin Laden menjadi lebih sulit, sehingga meng-alokasikan dana mereka untuk Iraq.
Beberapa birokratis tua Bugaboos, pertempuran-pertempuran dan kecemasan untuk mengambil resiko juga menyulitkan usaha mereka.
Dalam 2001, pengintai CIA, Gary Berntsen diberikan misi baru untuk memimpin suatu regu rahasia, yang dinamakan Jawbreaker, untuk mencari bin Laden di sepanjang perbatasan Afghanistan-Pakistan.
Tetapi ketika 800 Army Rangers diminta untuk memotong jalan keluar bagi bin Laden, pemimpin-pemimpin nya berkata tentara nya berkemungkinan akan menghina para pendukung Afghanistan.
“Aku tidak perduli bila pendukung Afghanistan terhina” jerit Bernsten, sebagaimana dikatakan di buku 2005 nya, “Jawbreaker” “Aku hanya perduli untuk memusnahkan Al-Qaeda dan mengirim kepala bin Laden di sebuah kotak.
Bernsten yang frustasi itu pun mencoba menyelasaikan kasus ini kepada White House dimana dia
menggelar peta pencariannya dihadapan Bush dan wakil Presiden Dick Cheney.
Ia tidak pernah mendapat pasukan ia inginkan.
Majalah juga mengutip suatu rencana pada tahun 2005 yang seharusnya mengirim targetnya kepada Navy Seals ke Pakistan, kemungkinan besar letnan jendral-nya bin Laden, Ayman Zawahiri, juga akan menghadiri pertemuan tersebut.dengan 80% kemungkinan bahwa, target-target utama di Alqaeda akan datang, rencana tersebut disambut dengan sangat antusias oleh CIA dan badan komando operasi spesial Pentagon.
Tetapi para pemimpin Pentagon tersebut, yang pada waktu itu dipimpin oleh Donald Rumsfield, banyak menanyakan pertanyaan-pertanyaan dan menginginkan kemungkinan kesuksesan yang jauh lebih besar.
Rumsfield pada akhirnya memberhentikan operasi tersebut pada jam ke 11 nya.
“Percayalah, jika ada kemungkinan untuk sukses, kita pasti akan menjalankannya” kata penasehatnya Steve Cambone.
“pada waktu itu hanya tidak ada kejelasan” (armnews/io)
Ya Allah, Jagalah para Mujahidin diseluruh Dunia, Hancurkanlah Para Musuh-musuh Allah dengan Sehancur2nya, Allahumma Amin…