BANGUI (Arrahmah.com) – Hampir 50 orang tewas dalam tiga hari di gelombang kekerasan sektarian terbaru di Republik Afrika Tengah, seorang petugas penjaga perdamaian mengatakan pada Rabu (25/6/2014).
Kekerasan itu dipicu oleh pembunuhan 17 Muslim di sebuah kamp di wilayah Bambari tengah, Senin (23/6), oleh orang-orang bersenjata dari milisi anti–Balaka.
“Hampir 50 orang telah tewas sejak Senin selama kekerasan di wilayah Bambari dan desa-desa di sekitarnya,” petugas penjaga perdamaian dari Uni Afrika MISCA kepada AFP. “Sebagian besar korban ditembak atau ditikam sampai mati.”
Pasukan penjaga perdamaian mengatakan bahwa telah ada serangkaian serangan di kawasan itu setelah pembantaian tersebut.
Petugas mengatakan bahwa kekerasan telah dilakukan baik oleh orang-orang yang tidak teroganisir dan oleh kelompok-kelompok kecil, dan banyak warga sipil yang melarikan diri ke arah katedral, uskup agung istana, dan bangunan pemerintah daerah untuk menyelamatkan diri.
“Selain serangan yang ditujukan pada warga sipil dan membakar rumah-rumah, ada juga bentrokan yang tampaknya dikoordinir oleh kelompok bersenjata,” kata petugas, yang berbicara dengan syarat anonim.
Pertempuran itu telah menyebabkan puluhan ribu orang tewas dan sekitar seperempat dari populasi telah mengungsi.
Pertempuran di sebuah desa di luar Bambari pada awal Juni telah menyebabkan sedikitnya 22 orang tewas, baik dari pihak Muslim maupun Kristen, menurut pejabat keamanan dan pekan lalu 10 mayat yang ditemukan di sungai di wilayah tersebut menunjukkan tanda-tanda penyiksaan.
(ameera/arrahmah.com)