AFGHANISTAN (Arrahmah.com) – Presiden Afghanistan Hamid Karzai menyambut baik dan mengamini rencana baru yang dikeluarkan oleh Presiden AS Barack Obama untuk melawan al-Qaeda dan Taliban di negaranya.
Dalam jumpa persnya hari Sabtu (28/3) di Kabul, Presiden Karzai mengatakan bahwa strategi baru Amerika Serikat lebih baik daripada terus-menerus mengharapkan datangnya solusi dari konflik yang memburuk di Afghanistan.
“Hal ini lebih baik ketimbang kami terus-menerus mengira-ngira mengikuti fakta yang ada. Kami mendukungnya,” kata Karzai sehari sesudah Presiden Obama mendefinisikan kembali misi negaranya di Afganistan.
Obama pada Jumat (27/3) mengatakan bahwa negaranya bukan ingin menguasai ataupun mendikte Afganistan, tetapi untuk mengganggu, membongkar dan mengalahkan Al-Qaeda.
Peluang keberhasilannya lebih besar, kata Karzai, karena strategi baru AS ini mengakui bahwa perang melawan terorisme merupakan salah satu masalah regional.
AS, di bawah mantan Presiden George W. Bush, menyerbu Afganistan dan menyingkirkan Taliban dari kekuasaan pada tahun 2001 seolah-olah ingin menghabisi pelaku yang ada di balik serangan 9/11.
Ternyata setelah lebih dari tujuh tahun, para mujahidin semakin kuat dibanding ketika mereka masih berada di daerah selatan dan timur tempat mereka berkuasa. AS yakin saat ini para mujahidin Taliban dan Al-Qaeda pun sudah masuk ke dalam Pakistan.
Presiden Obama menegaskan pada Jumat (27/3) bahwa daerah perbatasan antara Afganistan dan Pakistan sekarang sudah menjadi “tempat yang paling berbahaya di dunia” bagi orang Amerika. “Situasi semakin membahayakan di Afganistan dan sekitarnya, kata Obama, sehingga ia meminta dunia memberikan bala bantuan untuk dikirimkan untuk mendukung rencananya tersebut, termasuk tentara tambahan dan personil sipil.
Obama juga berjanji untuk untuk mempercepat pelatihan dan peningkatan kemampuan tentara dan polisi Afghanistan sebagai salah satu prasyarat yang harus ia lakukan sebelum akhirnya AS menarik mundur pasukannya dari negara tersebut.
Hasil peninjauan kembali terhadap kebijakan perang Amerika ini pun disambut baik oleh pejabat Pakistan di mana Presiden Asif Ali Zardari pada Sabtu (28/3) menerima rencana AS dan bersumpah mencegah pemanfaatan Pakistan untuk kepentingan Taliban dan al Qaeda.
“Sungguh akan kalian dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang yang mempersekutukan Allah (musyrik).” [QS al-Maa’idah 5: 82]
(Althaf/arrahmah/ptv)