KABUL (Arrahmah.com) – Presiden boneka Afghan Hamid Karzai pada hari Sabtu (13/10/2012) sekali lagi meminta Pakistan untuk bergabung dengan pemerintahannya dalam “perang melawan teror dan ekestrimis” (baca: perang melawan Mujahidin).
Beberapa hari setelah seorang gadis remaja (pelajar) Pakistan di Lembah Swatt bernama Malala Yousafzai (14) ditembak oleh pria bersenjata, yang diduga adalah Mujahidin Taliban namun belum bisa dipastikan kebenarannya, Karzai mengeluarkan surat baru yang ditujukan kepada para pemimpin politik Pakistan dan ulama-ulama Islam setempat untuk memerangi Mujahidin.
Karzai mengirim surat kepada Presiden Asif Ali Zardari, Perdana Menteri Raja Parvez Ashraf, Ketua Liga Muslim Pakistan Mian Nawaz Sharif, mantan ketua Jamaah Islami Pakistan Qazi Hussain Ahmad dan pemimpin Tehrik-i-Insaf Imran Khan, lansir Pajhwok.
Karzai juga menyeru dukungan dari para pejabat politik Pakistan lainnya, termasuk Chaudhry Shujaat Hussain, Mahmud Khan Achakzai, Asfandyar Wali Khan, Maulana Fazl Rahman, Samiul Haqm Afzal Khan, Aftab Ahmad Khan Sherpao, Sardar Attaullah Mengal, Mir Hasil Khan Bizenjo, Talal Bugti dan Altaf Hussain.
Menurut pernyataan dari kantornya, Karzai menulis serangan terhadap Malala adalah bukti bahwa kedua bangsa tersebut menghadapi masalah yang sama yaitu “musuh berbahaya” yang ingin menghilangkan generasi terdidik berikutnya.
“Suara yang terlontar terhadap insiden tragis tidak seharusnya didiamkan, dengan kedua negara bergabung memerangi terorisme dan ekstremisme untuk menyelamatkan anak-anak kita dari kekejaman ini,” tandas Karzai.
Media-media Barat ramai memberitakan tentang insiden penembakan Malala tersebut, dengan mengutip juru bicara Tehrik-e-Taliban Pakistan (TTP) Ihsanullah Ihsan dalam wawancara melalui telepon, bahwa Taliban bertanggung jawab atas penembakan tersebut disebabkan Malala sangat vokal menentang Taliban.
Menurut laporan yang beredar, Malala adalah gadis remaja yang meraih popularitas di dunia internasional setelah menyoroti “kekejaman” Taliban di Swatt melalui sebuah blog untuk BBC tiga tahun lalu. Dia sekarang sedang dirawat akibat luka tembak yang dideritanya. (siraaj/arrahmah.com)