Wakil Ketua National Council of Arab Americans, Mounzer Sleiman meminta pemerintah AS untuk mengevaluasi kembali dukungannya terhadap Israel. Menurutnya, sepanjang AS masih memberikan dukungan butanya pada Israel, tidak akan pernah ada perdamaian dan keadilan di Timur Tengah.
Dalam ceramahnya di Palestina Center, Washington DC, Sleiman mengatakan, “Jelas Israel tidak akan bisa melanjutkan apa yang sudah dilakukannya di kawasan Timur Tengah, tanpa dukungan militer dan finansial dari AS.”
Pada kesempatan itu, Sleiman juga menuding Israel sudah melakukan ‘kampanye perusakan secara sistematis’ dan secara sengaja membunuh lebih dari seribu warga sipil di Libanon.
“Kepercayaan pada kekuatan militer semata hanya akan menimbulkan kerusakan, seperti yang sudah kita lihat di Irak dan Libanon,’ ujar Sleiman.
Ia mengatakan, meski Libanon mengalami kehancuran, secara historis sangat jelas bahwa Hizbullah memenangkan pertempuran. Cuma poros Bush-Olmert yang mengklaim bahwa Hizbullah kalah.
Menurut Sleiman, apa yang disebut ‘ Timur Tengah Baru’ sedang dibentuk melalui apa yang sudah dilakukan Hizbullah yang disebutnya sebagai ‘budaya perlawanan.’
“Hizbullah populer bukan hanya di Libanon tapi juga di seluruh Arab dan dunia Islam, seluruh dunia,” ujarnya. (Eramuslim)