GAZA (Arrahmah.com) – Bereaksi atas serangan brutal “Israel” pada Ramadhan kali ini, Hamas menegaskan, “Darah dibayar darah, pihak yang mengobarkan api peperangan akan terbakar, darah para syuhada tidak akan mengalir sia-sia dengan ijin Allah,” lansir Ma’an News pada Selasa (8/7/2014).
Gerakan Perlawanan Islam “Hamas” pun menyampaikan belasungkawa atas gugurnya 11 warga Palestina akibat serangan pasukan zionis di sejumlah kawasan Gaza, pada Ahad (7/7). Sementara kini korban jiwa telah mencapai 23 orang.
Para syuhada tersebut akan mempersaksikan kejahatan penjajah zionis berikut keterlibatan internasional, di samping kelemahan dan sikap diam sejumlah penguasa, tegas Hamas.
Pernyataan tersebut disampaikan langsung lepas serangan udara yang digencarkan penjajah zionis ke ratusan titik berbeda milik perlawanan di Gaza, 11 orang gugur, 7 di antaranya berasal dari Brigade Al-Qassam.
Hamas menegaskan bahwa, alih-alih merealisasikan gencatan senjata yang diancamkan kepada Hamas, kini justru menumpahkan darah rakyat Palestina di Gaza, Tepi Barat dan wilayah Palestina 48. “Israel” juga menangkapi kembali para pejuang yang dibebaskan dalam pertukaran tawanan, memblokade Gaza dan menutup perlintasan. Saat ini, “Israel” juga berupaya mengisolasi Gaza dari wilayah Palestina lainnya.
Hal tersebut mendorong Hamas untuk bersikap keras melawan tipu daya tak berguna “Israel”, dan tidak akan mengijinkan kejahatan zionis terus berlanjut, lapor IP pada Ahad (7/7).
Semua faksi perlawanan telah diminta bersiaga penuh untuk merespon serangan, agar penjajah zionis paham bahwa rakyat Palestina tidak terpecah, tak mengenal kalah ataupun mundur.
Hamas menekan otoritas Palestina untuk segera menetapkan sikapnya, saat ini adalah kesempatan nyata, tidak ada gunanya mencari alasan, karena persatuan membutuhkan pengorbanan dan biaya yang besar. (adibahasan/arrahmah.com)