TEL AVIV (Arrahmah.com) – Para pejabat “Israel” dibingungkan oleh penolakan Hamas untuk menerima dana yang sangat dibutuhkan dari Qatar.
Hibah $ 15 juta itu telah ditunda dua kali tahun ini dimana “Israel” bersikeras bahwa dana itu bisa masuk ke Gaza jika warga Palestina tidak lagi menggelar demonstrasi di perbatasan.
Berbicara pada sebuah konferensi pers setelah “Israel” mengumumkan bahwa mereka telah menyetujui transfer dana, pejabat senior Hamas Khalil Al-Hayya mengatakan Gaza tidak dapat menerima uang itu karena syarat yang telah ditetapkan “Israel” terkait transfer dana tersebut.
Dia menambahkan bahwa Gaza tidak akan mau diperas atau dipermainkan oleh “Israel”.
Langkah itu dipuji oleh faksi-faksi Palestina.
Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina (PFLP) menyebut langkah Hamas tersebut sebagai sebuah “langkah ke arah yang benar.”
Pemimpin senior PFLP Maher Mizher mengatakan, “Eksploitasi “Israel” atas dana Qatar ditolak sepenuhnya. Pemerasan finansial benar-benar tidak dapat diterima.”
“Hibah Qatar tidak boleh dihubungkan dengan penghentian protes Great March of Return. Kami tidak menerima barter dengan keuntungan finansial apa pun,” lanjutnya.
Palestina telah melakukan protes yang berlangsung tiap Jumat terhadap “Israel” sejak 30 Maret tahun lalu. Menurut angka yang dikeluarkan oleh PBB, sekitar 250 warga Palestina telah terbunuh oleh tentara pendudukan Israel sejak protes tersebut dimulai.
(ameera/arrahmah.com)