ANKARA (Arrahmah.id) – Delegasi tingkat tinggi Gerakan Perlawanan Islam Hamas bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan di kompleks kepresidenan Ankara pada Rabu (29/1). Pertemuan ini membahas perkembangan terbaru di Palestina, termasuk implementasi gencatan senjata, pertukaran tahanan dengan ‘Israel’, serta upaya bantuan kemanusiaan dan rekonstruksi Gaza.
Delegasi Hamas dipimpin oleh Ketua Dewan Kepemimpinan, Muhammad Darwish, dan didampingi oleh sejumlah pemimpin senior, yaitu Khaled Meshaal, Dr. Khalil Al-Hayya, Zaher Jabarin, Muhammad Naser, serta perwakilan Hamas di Turki, Musa Akkari.
Dilansir dari situs resmi Hamas, pertemuan ini juga menyoroti penderitaan rakyat Palestina di Gaza akibat agresi militer Israel. Delegasi Hamas menegaskan perlunya bantuan mendesak untuk tempat tinggal, kebutuhan pokok, serta percepatan proses rekonstruksi. Selain itu, mereka menolak segala upaya pengusiran paksa dan menegaskan hak rakyat Palestina untuk mempertahankan tanah air mereka serta mendirikan negara merdeka dengan Yerusalem sebagai ibu kota.
Presiden Erdoğan, dalam tanggapannya, menegaskan komitmen Turki untuk terus mendukung hak-hak rakyat Palestina di berbagai forum internasional. Ia juga memuji keteguhan rakyat Palestina dalam menghadapi agresi dan menegaskan bahwa Turki akan terus memberikan bantuan di berbagai aspek, termasuk kemanusiaan dan diplomasi.
Dari pihak Turki, pertemuan ini turut dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Hakan Fidan, Kepala Badan Intelijen Nasional Ibrahim Kalın, Kepala Direktorat Komunikasi Kepresidenan Fahrettin Altun, Penasihat Presiden untuk Urusan Luar Negeri dan Keamanan Akif Çağatay Kılıç, serta Sekretaris Pribadi Presiden Hasan Doğan.
Pertemuan ini menjadi sinyal kuat bahwa Turki tetap berada di garis depan dalam mendukung perjuangan Palestina di tengah situasi politik dan kemanusiaan yang semakin kompleks di Timur Tengah.
(Samirmusa/arrahmah.id)