Hamas kembali menyerukan Fatah untuk duduk satu meja dan berdialog tentang berbagai masalah terkait kedua gerakan tersebut.
Hamas menyampaikan pernyataan ini untuk kesekian kalinya kepada Fatah. “Jangan sampai terlambat,” tegas Hamas. Terlebih saat ini muncul informasi bahwa kelompok Fatah menolak keras berkomunikasi dengan Hamas, hal itu akan makin menguntungkan Zionis Israel.
“Apa yang terjadi sejauh ini tidak termasuk dalam agenda dan perencanaan Hamas. Bagi Hamas, pelaku kejahatan adalah arus yang menyerang rakyat Palestina dengan sokongan Zionis Israel serta AS. Merekalah yang membakar rumah dan menyerang kesucian masjid,” ujar Khalil Hayyah tokoh Hamas dalam jumpa pers di Ghaza (20/6).
Konferensi pers yang juga dihadiri jubir Hamas Sami Abu Zuhri itu menyebutkan pula tentang kesiapan Hamas, kapanpun, untuk memulai dialog yang lebih intensif daripada sebelumnya dengan Fatah. Hamas juga menyatakan akan bekerja untuk melindungi berbagai lembaga dan rakyat Palestina dari berbagai kekerasan. Tapi, Hamas mengancam,”Siapa saja yang ingin mengambil jalan selain jalan dialog, dia akan menanggung akibatnya sendiri,” ujar Khalil Hayah.
Dalam kesempatan itu disampaikan pula bahwa Hamas masih penguasa yang legal, sesuai dengan undang-undang politik yang berlaku. Ia juga meminta agar lembaga HAM turut mengungkap apa yang sebenarnya terjadi di Ghaza dalam beberapa hari lalu. (na-str/pic)