GAZA (Arrahmah.id) – Hamas menegaskan bahwa mereka tetap berkomitmen pada kepentingan rakyat Palestina serta menuntut penjajah “Israel” agar melaksanakan seluruh ketentuan dalam protokol kemanusiaan.
Juru bicara Hamas, Hazem Qassem, mengkritik pernyataan Asisten Sekretaris Jenderal Liga Arab, Hossam Zaki, yang menyebut bahwa mundurnya Hamas dari Gaza akan menguntungkan rakyat Palestina. “Kami telah menunjukkan maksimal dalam berbagai dialog, terutama dengan saudara-saudara di Mesir, termasuk mendorong pembentukan pemerintah persatuan nasional dan menerima sepenuhnya usulan Mesir mengenai Komite Dukungan Masyarakat,” ujarnya.
Di sisi lain, juru bicara Hamas lainnya, Dr. Abdul Latif Al-Qanou, menegaskan bahwa Hamas menunggu penjajah “Israel” untuk sepenuhnya melaksanakan perjanjian kemanusiaan. “Kami siap menjalankan semua tahap kesepakatan sesuai tuntutan kami, tetapi penjajah ‘Israel’ yang kriminal terus menggunakan senjata terlarang terhadap rakyat kami, sementara mereka justru menuntut perlunya pemotongan senjata perlawanan yang sah,” tegasnya, seperti dikutip dari situs resmi Hamas, Kamis (20/2).
Hamas juga terbentuknya komite internasional guna mengungkap penggunaan senjata terlarang oleh “Israel”.
Lebih lanjut, Hamas menegaskan bahwa mereka akan tetap berpegang pada perjanjian gencatan senjata selama “Israel” juga menaatinya. Namun, Al-Qanou menyoroti bahwa hingga saat ini, tahap kedua negosiasi belum benar-benar dimulai, dengan alasan bahwa Perdana Menteri “Israel”, Benjamin Netanyahu, terus mengulur waktu.
Hamas pun mendesak Liga Arab untuk tidak membiarkan proyek-proyek yang dapat mengancam keamanan nasional dunia Arab. “Kami tidak akan membiarkan intervensi pihak asing, baik dari penjajah Israel maupun Amerika Serikat, menentukan masa depan Gaza,” pungkas Qassem.
(Samirmusa/arrahmah.id)