GAZA (Arrahmah.id) — Gerakan Perlawanan Palestina Hamas mengatakan bahwa “tidak dapat diterima lagi” bagi negara-negara Arab dan Islam untuk sekadar membuat “pernyataan dan kutukan yang malu-malu”.
Itu diungkapkan Hamas pada saat Israel mengintensifkan pembunuhannya di Gaza di depan mata dan telinga dunia.
“Juga tidak masuk akal bahwa rakyat Palestina kita dibiarkan sendirian dalam konfrontasi yang menentukan ini, tanpa dukungan nyata yang mampu menghadapi tantangan dan besarnya kejahatan tersebut,” imbuh Hamas dalam pernyataan pers, seperti dilansir Middle East Monitor (9/4/2025).
Kelompok tersebut menunjukkan bahwa tentara pendudukan Israel melakukan pembantaian lain — yang digambarkan sebagai “salah satu kejahatan genosida paling keji” — dengan mengebom daerah permukiman yang dipenuhi warga sipil dan pengungsi di distrik Shujaya di sebelah timur Kota Gaza.
Dengan memberikan dukungan penuh kepada negara pendudukan tersebut, kata Hamas, AS dianggap terlibat sebagai mitra dalam agresi terhadap Palestina.
“Ini merupakan noda bagi masyarakat internasional, yang berdiri tak berdaya dan terdiam menghadapi tindakan pembunuhan massal dan genosida yang paling keji. Kejahatan brutal ini, yang dilakukan di hadapan dunia terhadap warga sipil yang tidak bersalah dan tidak berdaya, dengan tujuan genosida dan balas dendam yang sadis, tidak akan luput dari hukuman, dan tidak akan dilupakan seiring berjalannya waktu.”
Kelompok ini menyerukan kepada para pemimpin negara-negara Arab dan Islam untuk melaksanakan tanggung jawab historis dan kemanusiaan mereka dan untuk memberikan segala tekanan yang mungkin kepada negara pendudukan dan para pendukungnya di Washington untuk segera menghentikan agresi, mencabut pengepungan dan meminta pertanggungjawaban para “penjahat perang” atas kejahatan mereka.
Lebih jauh, Hamas menyerukan kepada negara-negara yang masih menjalin hubungan dengan negara pendudukan Zionis untuk memutuskan hubungan dan menutup kedutaan besar “entitas Nazi” sebagai bentuk solidaritas dengan rakyat Palestina, yang sedang menjadi sasaran “perang brutal Zionis yang bertujuan untuk menghancurkan”.
Hamas juga menyerukan kepada massa di negara-negara Arab dan Islam serta orang-orang bebas di dunia untuk melanjutkan dukungan mereka terhadap Gaza, dan bahkan meningkatkan dan mengintensifkannya hingga Genosida Gaza berakhir. (hanoum/arrahmah.id)