JALUR GAZA (Arrahmah.id) – Gerakan Perlawanan Palestina Hamas menyampaikan bahwa pihaknya siap membebaskan dua tawanan berkewarganegaraan Rusia sebagai prioritas. Namun hal tersebut akan dilakukan sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran tahanan dengan “Israel”.
“Kami membahas topik lainnya. Pihak Rusia sebelumnya meminta untuk membebaskan warga berkewarganegaraan Rusia yang ditahan oleh Hamas,” ungkap wakil kepala biro politik Hamas Musa Abu Marzouk kepada Sputnik pada Kamis (24/10/2024).
“Mereka meminta pembebasan empat orang, dua di antaranya adalah warga sipil, kami membebaskan mereka tanpa syarat. Dua sisanya adalah tentara ‘Israel’,” lanjutnya.
Marzouk mengemukakan bahwa sebanyak dua tawanan Rusia yang tersisa saat ini berada di Jalur Gaza, salah satunya adalah Alexander Trufanov.
“Dia (Trufanov) dijaga Jihad Islam. Dia perwira militer, dia ditangkap saat pertempuran. Dan dia akan ditukar dengan tahanan Palestina yang berada di ‘Israel’,” kata Marzouk.
Adapun tawanan yang kedua adalah Maxim Kharkin yang berasal dari Ukraina.
“Maxim Kharkin adalah orang Ukraina, pada saat dia ditangkap, dia bukan warga negara Rusia. Keluarganya datang ke Rusia dan memperoleh kewarganegaraan Rusia untuknya sehingga Rusia dapat membantu mereka membebaskannya,” kata Marzouk.
“Namun, dia (Kharkin) bukan warga sipil, dia adalah seorang tentara, dia bertugas di militer ‘Israel’,” lanjutnya.
“Hamas akan memberi mereka prioritas dalam pertukaran dengan ‘Israel’ sebagai bentuk penghormatan terhadap rekan-rekan Rusia kami,” pungkas Marzouk. (Rafa/arrahmah.id)