GAZA (Arrahmah.id) – Hamas telah setuju untuk menyerahkan jenazah keluarga Bibas dari ‘Israel’ sebagai tanggapan atas permintaan ‘Israel’ melalui mediator, demikian dilaporkan Al Jazeera. Namun, pemindahan tersebut terhenti karena ‘Israel’ belum menyediakan peralatan berat yang dibutuhkan untuk mengambil jenazah tersebut.
Yarden Bibas tiba di Gaza pada 7 Oktober 2023, bersama istri dan dua anaknya saat militer ‘Israel’ menerapkan perintah Hannibal. Sayap bersenjata Hamas, Brigade Al-Qassam, membebaskannya Sabtu lalu sebagai bagian dari pertukaran tahanan keempat berdasarkan kesepakatan gencatan senjata Gaza.
‘Israel’ telah membunuh istri dan anak-anak Yarden dalam serangan udara di Gaza pada November 2023. Hamas mengatakan jasad-jasad tersebut masih terperangkap di bawah reruntuhan akibat kerusakan yang disebabkan oleh pengeboman ‘Israel’.
Keluarga Bibas telah menjadi simbol protes ‘Israel’ yang menuntut gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tahanan baru. Pada 30 November, Brigade Al-Qassam merilis video Bibas yang mendesak Perdana Menteri ‘Israel’ Benjamin Netanyahu untuk mengambil jenazah mereka untuk dimakamkan di ‘Israel’.
⚡️IMPORTANT:
Zionists are back to posting about Kfir Bibas and the Bibas family, I need to remind you of what actually happened.
Listen to Yarden Bibas who spoke back in January 2024.
Israel killed the Bibas family, they killed Kfir and his mother and brother, then refused to… pic.twitter.com/vEBKufCIZ9
— Suppressed News. (@SuppressedNws) January 18, 2025
Bulan lalu, Channel 12 ‘Israel’ mengungkapkan bahwa Benjamin Netanyahu menolak tawaran Hamas untuk membebaskan tawanan ‘Israel’ dan mengembalikan jenazah para pemukim ‘Israel’ lebih dari setahun yang lalu. Usulan yang diajukan 13 bulan lalu itu mencakup pengembalian Yarden Bibas, beserta jenazah istri dan anak-anaknya. (zarahamala/arrahmah.id)