GAZA (Arrahmah.id) – Kantor media pemerintah Hamas di Gaza mengatakan pada Ahad (19/11/2023) bahwa serangan “Israel” di daerah kantong tersebut telah menargetkan 60 persen unit permukiman sejak 7 Oktober. Seorang juru bicara mengatakan kepada wartawan bahwa 43.000 unit rumah telah hancur total akibat serangan “Israel”, sementara 225.000 unit telah hancur sebagian.
Hampir 100 gedung pemerintah hancur, begitu pula 262 sekolah. Delapan puluh tiga masjid termasuk di antara infrastruktur sipil yang dihancurkan oleh “Israel”, dan 166 di antaranya rusak. Tiga gereja juga menjadi sasaran.
Juru bicara tersebut melaporkan bahwa lebih dari 13.000 warga Palestina telah terbunuh, termasuk lebih dari 5.500 anak-anak dan 3.500 perempuan, dan 30.000 lainnya terluka, lebih dari 75 persen di antaranya adalah anak-anak dan perempuan.
Karena tidak tersedianya alat angkat berat, tambahnya, lebih dari 6.000 orang diyakini terkubur di bawah reruntuhan bangunan yang dihancurkan oleh bom “Israel”, termasuk lebih dari 4.000 wanita dan anak-anak. Sebanyak 221 petugas layanan kesehatan telah terbunuh, begitu pula 22 pekerja pertahanan sipil dan 60 jurnalis. Juru bicara tersebut juga menyebutkan bahwa 25 rumah sakit dan 52 pusat kesehatan tidak dapat beroperasi, sementara 55 ambulans menjadi sasaran, dan puluhan lainnya tidak dapat berfungsi karena kekurangan bahan bakar. (zarahamala/arrahmah.id)